Soloraya
Minggu, 9 Juni 2013 - 21:37 WIB

FLU BURUNG : Penghujan Berkepanjangan, AI Masih Mengancam

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas menyemprotkan disinfektan setelah terdeteksinya serangan AI di Dukuh Ngambak Kalang RT 002/RW 012, Desa Wirun, Kecamtan Mojolaban, Rabu (8/5/2013). (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

Petugas menyemprotkan disinfektan setelah terdeteksinya serangan AI di Dukuh Ngambak Kalang RT 002/RW 012, Desa Wirun, Kecamtan Mojolaban, Rabu (8/5/2013). (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO—Selama musim penghujan, warga diminta memantau unggas mereka, baik yang dipertenakan maupun dipelihara di rumah. Saat musim penghujan, virus penyebab flu burung atau avian influenza (AI) sangat mudah muncul.

Advertisement

Petuah itu dikemukakan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pos Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Sukoharjo, Ngatmini. “Virus mudah sekali muncul. Akibatnya, hewan ternak jadi pileren,” ujar Ngatmini di kantor Distan Sukoharjo, Sabtu (8/6).

Kini, mestinya sudah memasuki masa pergantian musim, dari penghujan ke kemarau. Nyatanya, cuaca justru tak menentu, musim penghujan seolah-olah berkepanjangan. Kondisi itu, diakui Ngatmini lebih berisiko.

Itu pasalnya, Ngatmini mengaku tetap mengantisipasi timbulnya virus penyebab AI, antara lain dengan melakukan sosialisasi melalui pertemuan warga di pelbagai daerah. Dalam sosialisasi itu, pihaknya antara lain menyampaikan bahwa pemilik unggas harus hati-hati bila terdapat tanda-tanda terkena penyakit.

Advertisement

Unggas milik warga yang belum dikandangkan, selama musim hujan sebaiknya dikandangkan. Kalau ada kematian unggas secara mendadak, sambungnya, segera lapor dan warga juga diminta terbuka ketika ada laporan unggas mati.

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif