SOLOPOS.COM - Kondisi jalan Jl. dr. Moewardi, Kota Barat, Solo, Minggu (25/6/2017) siang. (Nicolaus Irawan/JIBI/Solopos)

Dinas Perdagangan Kota Solo memerintahkan para PKL Kota Barat meninggalkan Jl. dr. Moewardi saat flyover Manahan dibangun.

Solopos.com, SOLO -- Dinas Perdagangan (Disdag) Solo memerintahkan para pedagang kaki lima (PKL) Kota Barat kali ini benar-benar mengindahkan arahan untuk tidak berjualan lagi di trotoar Jl. dr. Moewardi ruas Lapangan Kota Barat selama proyek flyover Manahan Solo dibangun.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kabid PKL Disdag Solo, Didik Anggono, menegaskan saat proyek pembangunan flyover Manahan dimulai Senin (19/3/2018) mendatang, para PKL Kota Barat tidak diizinkan lagi berjualan di trotoar Jl. dr. Moewardi karena berpotensi mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Dia meminta pengertian dari para PKL untuk mematuhi kebijakan tersebut.

Lagi pula para PKL beberapa bulan terakhir telah diberi kelonggaran untuk bisa berjualan di trotoar Jl. dr. Moewardi yang telah berubah menjadi lebih sempit. “Saat dimulainya pembangunan flyover Manahan, PKL tidak kami izinkan lagi untuk berjualan di barat Lapangan Kota Barat karena akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas. PKL kami minta masuk dan berjualan di area parkir selatan lapangan Kota Barat,” kata Didik saat diwawancara Solopos.com, Jumat (2/3/2018).

Baca:

Didik mengakui Disdag hingga kini belum bisa membuatkan selter bagi PKL Kota Barat di area parkir selatan Lapangan Kota Barat. Disdag masih berkoordinasi dengan perusahaan swasta yang rencananya memberikan dana CSR pembangunan selter tersebut.

Didik mengutarakan jika belum bersedia berjualan di area parkir sebelum ada selter, PKL Kota Barat sementara waktu diperbolehkan berjualan di Jl. Mawar atau Jl. Kenanga. Hanya PKL di selatan perempatan Masjid Kota Barat yang diperbolehkan berjualan di trotoar Jl. dr. Moewardi karena tidak terdampak langsung pembangunan flyover.

“PKL kami beri kesempatan juga untuk sementara bisa bergeser ke Jl. Mawar di selatan lapangan Kota Barat atau Jl. Kenangan di selatan Masjid Kota Barat,” jelas Didik.

Ketua Paguyuban PKL Kota Barat, Budiyono, mengaku belum menerima kepastian dari petugas Disdag terkait waktu pelaksanaan pembangunan flyover Manahan. PKL belum dikumpulkan atau diberi surat pemberitahuan lagi terkait pembangunan flyover.

Meski demikian, dia mengaku siap jika diminta mengkoordinasi para PKL lain agar tidak bejualan lagi di tepi Jl. dr. Moewardi ruas lapangan Kota Barat saat dan setelah pembangunan flyover. Budi menyadari keberadaan PKL berpotensi mengganggu kelancaran arus lalu lintas mengingat jalur bawah Jl. dr. Moewardi hanya disisakan dua lajur di sebelah kanan dan kiri bangunan flyover.

“Disdag belum kasih aba-aba berhenti. Tapi sebetulnya mulai Oktober 2017 lalu, PKL di utara perempatan Masjid Kota Barat sudah tidak diperbolehkan lagi berjualan di tepi Jl. dr. Moewardi karena trotoarnya sudah berubah menjadi sempit. Namun, sebagian PKL memang nekat tetap berjualan di sana karena sembari menunggu overpass dan selter mulai dibangun,” terang Budi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya