Soloraya
Senin, 4 Juli 2011 - 14:53 WIB

Forkos datangi Disdik

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - AKsi Aktivis (SOLOPOS/Tri Rahayu)

AKsi Aktivis (SOLOPOS/Tri Rahayu)

Sragen (Solopos.com)–Belasan aktivis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Organisasi Kepemudaan Sragen (Forkos) mendatangi Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen untuk menuntut pendidikan murah di Bumi Sukowati.

Advertisement

Mereka menilai ada indikasi pungutan liar (pungli) di dunia pendidikan, biaya pendidikan dan biaya pembelian seragam sekolah yang menjerat rakyat.

Mereka beraksi di depan Kantor Disdik Sragen dengan membawa sejumlah poster yang berisi agar Kepala Disdik Sragen dicopot, kepala sekolah (Kasek) yang membangkang dipecat dan pungutan seragam serta biaya pendidikan dianggap tidak wajar.

Mereka juga menilai kebijakan pendidikan yang diambil Disdik tidak mengindahkan Surat Edaran (SE) Bupati No 420/491/2011 tentang Pedoman Umum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2011/2012.

Advertisement

Salah satu koordinator lapangan (Korlap) aksi, Sri Bekti Prihantono, dalam aksi itu menyampaikan pernyataan sikap tentang pendidikan Sragentidak pro rakyat. Dia meminta agar indikai pungli bidang pendidikan dihapus, biaya SPP dan pengadaan sarana pendidikan seperti buku, seragam dan lainnya tidak memberatkan masyarakat.

“Pendidikan gratis masih menjadi impian di Sragen. Sekolah negeri seharusnya mampu memberi akses pendidikan yang murah dan bermutu, tapi sekolah negeri justru melakukan diskriminasi terhadap calon siswa miskin. Indikasi pungutan melalui melambungnya harga seragam dan mahalnya sumbangan pendidikan menunjukkan diskriminasi itu,” tegasnya.

Aksi tersebut tidak diterima langsung Plt Kepala Disdik Sragen, Giyadi, lantaran yang bersangkutan dinas luar ke Semarang.

Advertisement

(trh)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif