Soloraya
Jumat, 20 April 2018 - 01:00 WIB

Formas Annar Klaten Gencarkan Sosialisasi Antinarkoba ke Sekolah

Redaksi Solopos.com  /  Ivan Andimuhtarom  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KLATEN</strong> &ndash; Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam forum masyarakat (Formas) Antinarkoba (Annar) menggelar kampanye stop narkoba, Minggu (8/4/2018). Kampanye digelar menyusul masih merebaknya peredaran narkoba di Klaten. Kampanye dilakukan di sepanjang Jl. Pemuda saat car free day (CFD) digelar. Kampanye itu diikuti sekitar 300 pelajar dan mahasiswa.</p><p>Ketua Umum Formas Annar, Djoko Sutrisno, mengatakan aksi yang dilakukan Formas Annar dimaksudkan untuk membantu pemerintah meminimalisasi peredaran narkoba di Kabupaten Bersinar. Secara periodik, Formas Annar berencana menggencarkan sosialisasi ke tingkat kecamatan dan sekolah-sekolah. &ldquo;</p><p>Harapannya Klaten itu bersih dan bebas dari narkoba,&rdquo; kata Djoko saat ditemui seusai aksi. Djoko menerangkan Formas Annar diantaranya terdiri atas ikatan purnakaryawan pendidikan dan kebudayaan (IPPK), Rumah Shamany, Unwidha, serta didukung dari Disparbudpora.</p><p>Lantaran hal itu, ia berharap ada aksi nyata dari pemerintah guna menanggulangi peredaran narkoba di Klaten. Salah satunya dengan menghidupkan kembali badan narkotika kabupaten (BNK) yang sekitar lima tahun terakhir vakum.</p><p>&ldquo;Saya usul ke bupati karena Klaten berada di antara Jogja dan Solo, termasuk daerah strategis, agar BNK dihidupkan kembali. BNK itu kan sebagai koordinasi untuk membawahi kami-kami ini yang merupakan LSM,&rdquo; ungkapnya.</p><p>Ketua III Formas Annar, Anton Sanjaya, mengatakan peredaran gelap narkoba di Klaten terhitung memprihatinkan. Ia mengutip dari data Satnarkoba Polres Klaten selama triwulan terakhir sudah ada 21 tersangka yang ditangkap terkait penyalahgunaan dan peredaran narkoba.</p><p>&ldquo;Ini termasuk angka luar biasa. Mudah-mudahan dengan banyaknya sukarelawan semakin menekan peredaran narkoba di Klaten,&rdquo; kata Anton yang juga pendiri Rumah Motivasi Shamany.</p><p>Anton mengatakan rata-rata jenis narkoba yang beredar di Klaten yakni sabu-sabu serta penyalahgunaan jenis obat keras seperti trihexyphenidyl. Ada indikasi penyalahgunaan narkoba sudah menyasar ke kalangan pelajar.</p><p>&ldquo;Indikasi sudah ada yang mengarah ke pelajar. Sekarang justru beberapa makanan yang sampai ke anak kecil itu sudah terindikasi salah satu bahan narkotika. Kami sdah memiliki sukarelawan bunda PAUD, harapannya mereka ikut menjelaskan ke orangtua supaya memberikan pemahaman ke anak-anak agar berhati-hati. Kalau anak diberi makanan oleh orang asing [belum dikenal] jangan mau,&rdquo; kata Anton.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif