SOLOPOS.COM - Jadwal Siaran Pertandingan Sepakbola (Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Fortuna Bajang Koplak 2015, turnamen sekolah sepak bola di Sukoharjo diwarnai rekayasa usia pemain.

Solopos.com, SUKOHARJO Turnamen Sekolah Sepak Bola (SSB) Fortuna Bajang Koplak 2015 di Lapangan Gelora Merdeka yang dimulai Jumat (16/1/2015), diwarnai rekayasa usia pemain. Tiga pemain dicoret dari daftar peserta karena kedapatan mengurangi usia sebenarnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua Panitia Pelaksana, Harjito, saat ditemui wartawan di lapangan digelarnya turnamen, Jumat, menginformasikan tiga pemain yang dicoret berasal dari dua tim SSB, yakni dari Sukoharjo dan Solo.

Ketiganya sedianya mengikuti turnamen kelompok kelahiran 2004. Manajemen SSB masing-masing pemain memberi akta kelahiran sebagai syarat wajib dalam mengikuti turnamen memperebutkan piala Bupati Sukoharjo itu.

Dalam verifikasi diketahui akta kelahiran milik tiga pemain merupakan cetakan baru. Hal tersebut membuat tim verifikasi curiga. Setelah mengusut ternyata tiga pemain tersebut bukan lahir pada 2004 tetapi beberapa tahun sebelumnya.

“Kami tidak main-main, sportivitas harus dijunjung tinggi. Kami menggelar turnamen ini bukan hiburan semata tapi untuk menjaring pemain berpotensi. Kalau di turnamen tingkat SSB saja sudah nyolong usia bagaimana nantinya. Mental sportivitas harus ditanamkan pada pemain sejak dini,” papar Harjito didampingi salah satu pemilik SSB Fortuna, Joko Suwarno atau Bajang Koplak.

Dia melanjutkan, turnamen diikuti SSB se-Jawa dan Bali, seperti tim dari daerah di Soloraya, Magelang, Gunung Kidul, Sleman, Bantul, dan Bandung, Turnamen dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok kelahiran 2004 dan 2002.

Kelompok kelahiran 2004 diikuti 24 tim, kelompok kelahiran 2002 diikuti 28 tim. Meski turnamen yang digelar tingkat SSB, kata Harjito, namun verifikasi dilakukan secara ketat.

Panitia melibatkan dokter gigi yang bertugas menelusuri kebenaran usia melalui gigi tersebut. Selain itu juga melibatkan polisi untuk mengecek sidik jari.

“Kami menekankan kepada para peserta agar tidak saja mengejar kemenangan tetapi harus sportif. Turnamen digelar Jumat sampai Minggu [18/1]. Babak penyisihan digelar di Lapangan Gelora Merdeka dan Lapangan Wotgaleh, Kelurahan Sukoharjo. Finalnya nanti di Gelora Merdeka,” ujar Harjito.

Sementara itu, Bajang Koplak mengatakan dirinya akan memilih 20 pemain untuk mengikuti seleksi melawan tim dari Belanda. Pemain akan diboyong ke Belanda untuk mengikuti laga persahabatan.

Bukan tidak mungkin, kata dia, pemain dari Indonesia akan direkrut tim dari Belanda untuk pembinaan lebih lanjut.

Pelatih SSB Handayani Gunung Kidul yang menjadi salah satu peserta, Sugiyanto, mengapresiasi digelarnya turnamen tersebut. Dia mendukung kegiatan tersebut digelar rutin setiap tahun untuk mencari bibit pesepakbola andal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya