SOLOPOS.COM - Pemuda Penggerak dan Forum Anak Solo menyampaikan orasi upaya melindungi anak dari rokok  pada Solo Car Free Day (CFD) di Jl Slamet Riyadi, Solo, Minggu (12/2/2023) pagi. (Istimewa/Dokumentasi Pemuda Penggerak)

Solopos.com, SOLO--Forum Anak Solo dan Pemuda Penggerak menilai implementasi Peraturan Daerah (Perda) No. 9 Tahun 2019  tentang kawasan tanpa rokok tidak berjalan maksimal.

Hal itu tergambar dari puntung rokok yang ditemukan pada ruang terbuka hijau seperti taman. Pada Perda No. 9 Tahun 2019 kawasan taman harus sepenuhnya bebas asap rokok lantaran menjadi pusat kegiatan anak.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal itu disampaikan salah satu perwakilan Forum Anak Surakarta, Aisabel Naftali Fabian Putri, melalui keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Senin (24/7/2023).

“Ternyata tidak semua orang mengerti Perda KTR [Kawasan Tanpa Rokok] itu ada atau tidak. Bahkan saya menemukan ada seorang bapak-bapak yang nekat merokok di Taman Monjari. Beliau mengelak ketika kita memberikan informasi bahwa ada Perda KTR No. 9 Tahun 2019,” kata dia. 

Ketua Pemuda Penggerak, Aprilia Dian Asih Gumelar, menyayangkan masih banyak ditemui puntung rokok di taman. Itu menandakan banyak warga yang merokok di taman. Menurut dia, seharusnya ruang terbuka hijau itu bebas dari asap rokok.

“Kami berharap pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dapat saling mendukung dalam menciptakan Kawasan Tanpa Rokok sesuai dengan amanah Perda No. 9 Tahun 2019 yang telah ada untuk dapat melindungi anak–anak dari bahaya asap rokok,” kata dia. 

Dia menyebut Perda No. 9 Tahun 2019 ini sudah berlaku hampir 4 tahun, namun implementasinya belum bekerja secara maksimal. Dia mendorong adanya upaya dari pemerintah dan pihak terkait untuk menyosialisasikan serta mengawasi pelaksanaan Perda tersebut. 

Pihaknya sudah mengupayakan untuk melakukan sosialisasi terkait KTR terutama pada ruang terbuka hijau di Solo. Sosialisasi tersebut berupa kegiatan tukar rokok dengan telur di Taman Jaya Wijaya dan Taman Monumen Banjarsari (Monjari), Sabtu (22/7/2023).

Kegaitan itu sekaligus dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 23 Juli 2023. Pemuda Penggerak bersama Forum Anak Solo melakukan aksi dengan tema No Smoking Zero Stunting

Aprilia menyebut aksi ini menjadi penegas bahwa satu batang rokok bisa digantikan telur yang kaya protein sehingga meningkatkan gizi anak untuk bebas stunting

“Aksi tukar rokok dengan telur dan pungut puntung rokok dilakukan untuk mengedukasi masyarakat, terutama orang tua yang merokok bahwa dengan harga sebatang rokok, mereka sebenarnya bisa membeli makanan protein seperti telur yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh anak,” kata dia.

Upaya ini dilakukan, lantaran dirinya merujuk data BPS 2021 menunjukkan jumlah konsumsi dan pengeluaran rokok merupakan belanja tertinggi kedua mengalahkan telur yang berada di peringkat keempat.

Hasilnya, dia menyebut di Taman Jaya Wijaya ditemukan 322 puntung dan 11 bungkus rokok. Sedangkan di Taman Monjari ditemukan 513 puntung rokok dan 15 sampah bungkus rokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya