Soloraya
Jumat, 14 Oktober 2022 - 20:21 WIB

Forum Apeksi di Solo, Kota Didorong Jadi Smart City yang Tak Sekadar Hi-tech

Wahyu Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) Solo, Agung Riyadi, menutup forum Indo Smart City 2022 di Solo Technopark (STP), Solo, Jumat (14/10/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Forum Indo Smart City yang diikuti delegasi dari sekitar 58 kota anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau Apeksi yang digelar di Solo Technopark, Jebres, Solo, ditutup pada Jumat (14/10/2022).

Dari pertemuan selama tiga hari sejak Rabu (12/10/2022) itu, beberapa hal menjadi perhatian dalam mewujudkan smart city sebagai pilar penting kota berkelanjutan. Namun belum semua kota di Indonesia memiliki dukungan infrastruktur yang maju seperti Kota Solo, Cirebon, Surabaya, dan Bandung.

Advertisement

Kota-kota tersebut memiliki dukungan teknologi dan infrastruktur yang mumpuni sehingga menjadi bagian smart city yang tergolong maju di Indonesia. Apeksi mendorong 58 pemerintah kota anggota untuk menyiapkan sumber daya dan kapasitas sebagai kota cerdas yang tidak hanya menekankan pada teknologi tinggi (high tech).

Lebih penting dari itu adalah bagaimana daya dukung smart city itu dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat. GM Apeksi Sri Indah Wibi Nastiti menjelaskan dalam pertemuan di Solo tiga hari ini, Apeksi mendorong anggotanya tidak hanya menjadi smart city yang menerapkan teknologi tinggi (hi-tech).

Advertisement

Lebih penting dari itu adalah bagaimana daya dukung smart city itu dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat. GM Apeksi Sri Indah Wibi Nastiti menjelaskan dalam pertemuan di Solo tiga hari ini, Apeksi mendorong anggotanya tidak hanya menjadi smart city yang menerapkan teknologi tinggi (hi-tech).

Namun juga bisa melayani masyarakat dengan cepat, mudah, dan murah. “Harus dilakukan dengan berbagai cara meliputi teknologi dan kearifan lokal. Nah itu makanya tidak hanya teknologi sebagai pendukung namun strategi lain harus dikembangkan sudah menjadi keharusan,” katanya saat diwawancarai Solopos.com di lokasi acara, Jumat.

Baca Juga: Kemendagri: Solo Masuk 10 Besar Smart City Indonesia tapi Belum Mature

Advertisement

STP Jadi Contoh Hub

“Ini merupakan peran Apeksi center, bukan berarti center khusus namun menjadi wadah bagi semua kota secara pentahelix dengan swasta, perguruan tinggi. STP menjadi contoh hub berkumpulnya semua pihak, ada swasta dan perguruan tinggi,” paparnya.

Dia menjelaskan masyarakat Indonesia bakal lebih banyak tinggal wilayah kota dibandingkan perdesaan. Diprediksi perkotaan di Indonesia akan dihuni 67,1% masyarakat Indonesia pada 2045. Tahun ini sudah hampir  60 persen.

Baca Juga: Wah, Gibran Ajak Wali Kota Se-Indonesia Belanja Batik di Kauman Solo

Advertisement

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) Solo, Agung Riyadi, menjelaskan STP terpilih menjadi lokasi forum pertemuan Apeksi karena merupakan hub teknologi di Kota Solo. Ada puluhan tenant yang memamerkan produk atau teknologi untuk mendukung smart city selama forum di Solo Technopark itu.

“Ini sudah ada beberapa kerja sama bukan hanya antarpemerintah kota namun dari para tenant untuk membuka working space di sini. Ada bidang-bidang usaha yang akan membuka di STP terutama untuk pelatihan digital,” jelasnya.

Kota Solo telah masuk daftar 10 besar smart city di Indonesia. Agung menjelaskan Pemkot Solo akan meningkatkan smart city Kota Solo dengan berbagai program dan inovasi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif