SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI- Janji Forum Sembilan untuk berperan sebagai mediator di Boyolali mulai dijalankan. Koordinator Forum Sembilan, Muh Budianto, mengklaim Bupati Seno Samodro telah menyanggupi untuk berdialog dengan elemen masyarakat terkait beberapa polemik di Kota Susu, salah satunya proyek relokasi kantor kabupaten.

Budianto membeberkan tiga orang perwakilan dari Forum Sembilan, dirinya, Tri Joko dan Suparto, telah bertemu dengan Bupati di ruang kerjanya, Rabu (29/2/2012). Dalam pertemuan tersebut, mereka menyampaikan tentang keberadaan Forum Sembilan serta menyampaikan niat untuk mempertemukan dengan Bupati dengan elemen masyarakat yang selama ini dianggap berseberangan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Semula dialog sempat panas, apalagi ketika kami menyinggung tentang permasalahan alih status Desa Kemiri dan Mojosongo. Terutama pernyataan Bupati yang cenderung menyalahkan Ketua RT dan RW terkait dugaan pemalsuan tanda tangan di dokumen alih status. Kami menyampaikan bahwa tanggapan itu kurang pas, karena bisa menimbulkan dampak yang kurang baik. Bagaimana kalau para Ketua RT dan RW di berbagai daerah mundur karena tak mau bernasib sama dengan RT dan RW di Kemiri dan Mojosongo,” kata Budianto, ketika dihubungi solopos.com.

Setelah melalui pembicarangan panjang, Budianto menyebut akhirnya Bupati luluh dan bersedia berdialog dengan elemen masyarakat. Beberapa hari lalu Bupati memang sempat menyatakan enggan berdialog dengan elemen masyarakat terkait dengan alih status desa dan relokasi. Menurut Budi, tentang jadwal pelaksanaan dialog Bupati menyerahkannya kepada Forum Sembilan untuk mengaturnya.

“Hasil pertemuan dengan Bupati ini akan kami rapatkan dengan anggota lain pada Sabtu (3/3) nanti,” tukas Budianto.

Ditambahkan Budianto, Forum Sembilan juga sudah bertemu dengan unsur pimpinan DPRD Boyolali, Senin (27/2). Tiga orang perwakilan dari Forum Sembilan diterima oleh Ketua Dewan, S Paryanto dan Wakil Ketua Dewan, Sujadi. Budianto mengatakan saat itu mereka berdialog tentang beberapa hal, salah satunya tentang Perda Alih Status dan Perda lain yang berhubungan dengan relokasi kantor kabupaten ke Kemiri.

Sementara itu, Bupati belum bisa dikonfirmasi. Ketika dihubungi solopos.com melalui telepon genggamnya, nadanya aktif namun tidak dijawab. Pesan singkat melalui SMS juga tidak dibalas. JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya