SOLOPOS.COM - ATM Bank OCBC NISP di Nusukan berantakan, Selasa (18/11/2014). (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

 Karyawan membersihkan batu dan kaca ruang automatic teller machine (ATM) Bank OCBC NISP yang pecah di Jl. Piere Tendean, Nusukan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (18/11/2014). Perusakan yang terjadi Senin (17/11/2014) malam tersebut diduga merupakan kelanjutan dari insiden penyerangan sekretariat Dewan Pengurus Pusat (DPP) Barisan Muda Indonesia (BMI) yang letaknya tidak jauh dari lokasi kejadian. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

ATM Bank OCBC NISP di Nusukan berantakan, Selasa (18/11/2014). (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Karyawan membersihkan batu dan kaca ruang automatic teller machine (ATM) Bank OCBC NISP yang pecah di Jl. Piere Tendean, Nusukan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (18/11/2014). Perusakan yang terjadi Senin (17/11/2014) malam tersebut diduga merupakan kelanjutan dari insiden penyerangan sekretariat Dewan Pengurus Pusat (DPP) Barisan Muda Indonesia (BMI) yang letaknya tidak jauh dari lokasi kejadian.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Seperti diberitakan Solopos.com, penyerangan Sekretariat Dewan Pengurus Pusat (DPP) Barisan Muda Indonesia (BMI) di Nusukan, Banjarsari, Senin siang, berbuntut dengan bentrok massa yang membuat suasana sebagian wilayah Solo mencekam. Sejumlah aktivis organisasi yang dulu kondang dengan nama Dewan Muda Complex (DMC) itu sempat hendak mengeroyok tiga anggota peguruan silat Persaudaraan Setia Hati Teratai yang melintas tak jauh dari lokasi kantor mereka yang dirusak itu, Senin siang. Belum bisa dipastikan apakah perusakan ATM itu terkait dengan [erilaku massa itu.

Belakangan polisi mengaku menangkap empat anggota SH Teratai. Penangkapan atas anggota SH Teratai oleh polisi itu selanjutnya memicu kerusuhan lanjutan di Solo. Sepanjang Senin, pihak perguruan silat itu memang banyak anggota SH Teratai yang berlalu lalang di Kota Solo mengingat mereka hadir dalam sidang kasus pembunuhan rekan mereka di PN Solo. Atas dasar itu, mereka menduga polisi salah tangkap dan meminta keempat anggota SH Teratai itu dibebaskan. Sedikitnya enam orang terluka parah akibat bentokan massa Senin malam hingga Selasa dini hari itu.

Kronologis bentrok massa lanjutan Selasa dini hari, klik di sini…

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya