Solopos.com, SOLO – Fenomena alam langka Gerhana Matahari Cincin terlihat di sejumlah wilayah di Indonesia, Kamis (26/12/2019). Warga di kawasan Soloraya tak mau ketinggalan menyaksikan fenomena alam langka tersebut.
Meski demikian, sebenarnya fenomena alam langka Gerhana Matahari Cincin tidak bisa diamati dengan jelas di Pulau Jawa. Masyarakat di Pulau Jawa hanya akan melihatnya seperti Gerhana Matahari Parsial.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Pusat Observatorium Assalam menjadi salah satu tempat yang dikunjungi warga untuk menyaksikan fenomena alam Gerhana Matahari Cincin. Bukan hanya warga Solo dan sekitarnya, ada juga yang datang jauh-jauh dari Jogja untuk mengamati langsung Gerhana Matahari Cincin.
Berdasarkan informasi dari Kepala Pusat Astronomi Assalam, AR Sugeng Riadi, masyarakat di Soloraya bisa mengamati Gerhana Matahari Cincin lewat bantuan filter Matahari. Namun, perlu diketahui bahwa fenomena alam langka ini hanya bisa dilihat jelas di Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.
Secara sains, Gerhana Matahari Cincin dimulai sekitar pukul 10.57 WIB. Awalnya, permukaan Matahari mulai tertutup Bulan. Fase puncak Gerhana Matahari Parsial ini akan terjadi pukul 12.49 WIB dengan magnitudo sebesar 0,74 a.k.a 74% permukaan Matahari tertutup Bulan.
Pada fase puncak, Matahari akan nampak seperti Sabit Tebal (di sisi selatan agak timur). Fenomena alam ini hanya akan nampak bila dibantu filter matahari. Bila dengan mata langsung, Matahari terlihat masih seperti biasa meski suasana alam sekitar agak redup. Fase gerhana berakhir pada 14.30 WIB.