Solopos.com, SOLO -- Kondisi Kota Solo berubah lesu sejak ditetapkan berstatus Kejadian Luar Biasa Corona, Jumat (13/3/2020). Saat ini Kota Solo masuk zona merah corona lantaran ada ribuan ODP.
Pemkot Solo mengimbau masyarakat membatasi aktivitas di luar rumah. Anak sekolah, pegawai kantoran, semua diimbau tinggal di rumah yang membuat Solo semakin lesu.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Kabar Pasar Tradisional di Solo Tutup 3 Hari Akibat Corona Dipastikan Hoaks
Langkah tersebut berdampak pada warga yang tidak bisa bekerja di rumah. Selain itu Kota Solo tampak sepi lantaran jalan protokol dan tempat umum sepi.
PKL selter Sriwedari menjadi salah satu yang terdampak Solo lesu. Menurut mereka, sejak awal tempat itu sudah sepi pengunjung. Kondisi semakin mempihatinkan dengan adanya wabah virus corona (Covid-19) dan status Kota Solo menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19.
Begitu juga dengan pedagang asongan yang terdampak Solo lesu.
Mereka mengaku pasrah ketika terjadi wabah virus corona (Covid-19), karena mereka tidak bisa mengisolasi diri di rumah dan tetap harus berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kondisi Flyover Manahan yang biasanya dipadati pengendara juga tampak lengang. Hanya ada beberapa kendaraan yang melintas.
Asrama Haji Donohudan Disiapkan untuk Tempat Isolasi Pasien Corona di Jateng
Memasuki satu pekan ditetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19 sejumlah jalan protokol di Kota Solo masih terlihat lengang.
Pasar Klewer dan CFD Sepi
Aktivitas pedagang di Pasar Klewer juga sepi. Mereka bahkan menutup lapak lebih awal atau malah tidak membuka kios sama sekali selama Solo masih lesu terdampak corona.
Begitu pula dengan kondisi Jl. Slamet Riyadi di jantung Kota Solo yang sepi lantaran CFD diliburkan selama Solo KLB Corona.