Soloraya
Selasa, 2 November 2021 - 20:52 WIB

Politikus PKB Sragen: Semoga Utang Pemkab Rp160 Miliar Bukan untuk 2024

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mukafi Fadli. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Politikus senior dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sragen, Mukafi Fadli, buka suara menyikapi usulan Pemkab Sragen utang senilai Rp200 miliar. Usulan yang akhirnya disetujui Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sragen meski hanya menjadi Rp160 miliar pada Selasa (2/11/2021).

Ia meminta masyarakat untuk bersuara terkait rencana Pemkab Sragen berutang tersebut.

Advertisement

“Ibarat mengetes air, yakni memancing reaksi publik sebelum mengeluarkan kebijakan atau keputusan. Jika publik tidak bereaksi atau merespons positif maka the show must go on atau kebijakan itu akan ditetapkan. Jadi rencana kebijakan Pemkab Sragen yang sudah dilemparkan ke masyarakat akan ditunggu responnya,” ujar Mukafi kepada Solopos.com, Selasa.

Baca Juga: Tok! Banggar DPRD Sragen Setujui Pemkab Utang Rp160 Miliar

Ia cenderung kurang menyetujui rencana utang tersebut. “Saya masih berprasangka baik dengan Bupati dan Pemkab Sragen untuk membatalkan rencana utang itu. Lebih baik mementingkan penanganan pandemi agar segera berubah menjadi endemi. Masih banyak jalan menuju Roma untuk membangun Sragen,” ujarnya.

Advertisement

Menurutnya, pembangunan yang berkurang sekarang ini pun pasti dimaklumi rakyat demi memprioritaskan penanganan Covid-19. “Semoga kekhawatiran banyak pihak bahwa rencana utang itu hanya demi 2024 itu tidak terjadi,” ujarnya.

Mukafi menyampaikan dalam memutuskan rencana utang ini Pemkab menganut paham suara terbanyak, tanpa harus survei perlu tidaknya utang. Atas dasar itulah, Mukafi mengajak pihak-pihak terkait untuk bersuara lantang bila ada kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat.

Baca Juga: Pemkab Utang Rp160 Miliar untuk Bangun Perkantoran Terpadu dan…

Advertisement

“Jadi apabila tidak ada protes masyarakat maka utang itu pasti akan diambil. Tetapi kami masih meyakini bahkan parlemen di DPRD Sragen akan ramai-ramai menolak keinginan itu,” kata Mukafi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif