SOLOPOS.COM - Proyek revitalisasi Taman Balekambang masih dalam pengerjaan hingga Rabu (18/1/2023). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, SOLO — Fraksi PKS (FPKS) DPRD Solo buka suara menyikapi rencana berbayarnya Taman Balekambang Solo pascarevitalisasi. Hal ini seperti disampaikan Ketua Fraksi PKS DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro, saat diwawancara Solopos.com.

“Dulu pernah kami mengundang kaitannya progres revitalisasi Taman Balekambang, tapi berbicara tentang tarif dan sebagainya, belum dibahas detail untuk ketika nanti berbayar. Cuma intinya, kami tidak setuju,” ujar dia, Rabu (14/6/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Asih mengatakan Taman Balekambang Solo merupakan ruang publik tempat masyarakat dari berbagai kalangan bertemu dan berinteraksi. Banyak aspek positif yang bisa dirasakan dari keberadaan ruang publik yang terbuka.

“Saya setujunya ruang publik mestinya gratis. Cuma nanti ada tempat-tempat khusus yang berbayar, seperti misalnya gedung pertunjukan. Bila membayar sewa kan wajar. Misalnya juga lapangan, bila mau pakai bayar, kan wajar,” tutur dia.

Artinya, Asih melanjutkan, masyarakat umum bisa bebas datang dan masuk kawasan Taman Balekambang. Ketentuan berbayar baru diterapkan ketika pengunjung akan masuk atau menikmati fasilitas atau sarpras yang disediakan.

Asih mencontohkan ketentuan yang berlaku di Taman Sriwedari Solo. Di tempat itu masyarakat dapat dengan bebas masuk, beraktivitas atau sekedar menikmati suasana. Tapi saat akan menonton pentas wayang orang, mereka bayar.

“Bila sudah masuk ke tempat-tempat pertunjukan, misalnya ada ketoprak atau apa, kan ada gedung-gedung pertunjukan, memungkinkan seperti itu. Misalnya Wayang Orang Sriwedari ada gedungnya, kalau masuk bayar kan,” sambung dia.

Disinggung skema berbayar Taman Balekambang Solo, Asih belum mengetahui secara pasti. Apakah skema berbayar diterapkan ketika akan masuk kawasan Taman Balekambang, atau ketika akan masuk ke sarpras yang ada di dalamnya.

“Konsepnya saya enggak tahu detail, kelihatannya begitu masuk kawasan, bayar. Makanya mesti diubah menurut saya. Masukan warga dan berbagai pihak perlu diperhatikan. Taman Balekambang kan bukan Taman Jurug,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya