FT UGM Siap Dampingi Pengembangan Kiat Esemka

PEMAPARAN ESEMKA -- Sejumlah alumni Fakultas Teknik UGM mengikuti pemaparan program mobil Esemka dari SMKN 1 Trucuk di ruang kerja Bupati Klaten, Selasa (10/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dalam kesempatan itu, Tumiran memberikan apresiasi kepada siswa SMKN 1 Trucuk yang menjadi salah satu sekolah yang berhasil memproduksi mobil Kiat Esemka. Menurutnya, FT UGM siap memberikan pendampingan untuk mengembangkan Kiat Esemka menjadi mobil nasional. “Kami akan memberikan pendampingan dalam penyempurnaan teknik sehingga bisa memenuhi kualifikasi mobil yang baik sesuai dengan standar keteknikan, standar mutu, emisi, keamanan, dan lain-lain,” tegas Tumiran.

Sebagai produk awal, Tumiran mengakui, mobil Kiat Esemka tidak lepas dari kekurangan. Salah satu kekurangan itu berupa masih adanya sejumlah bagian yang berasal dari jenis mobil yang sudah lebih dulu dipasarkan. Menurutnya, segala kekurangan dalam mobil Kiat Esemka masih bisa dimaklumi mengingat kendaraan itu merupakan produk awal. “Kekurangan itu yang harus disempurnakan. Tidak ada industri otomotif yang sempurna mampu membuat bagian-bagian itu dalam satu pabrik. Namanya industri itu melibatkan berbagai industri,” kata Tumiran.

Lebih lanjut, Tumiran menjelaskan, sejumlah anggota dari Keluarga Alumni UGM (Kagama) juga tertarik untuk membeli mobil Kiat Esemka. Menurutnya, pengurus KAGAMA pusat sudah mendorong para anggota untuk memberikan dukungan pengembangan Kiat Esemka dengan cara membelinya. “Dorongan dari Kagama pusat sudah disampaikan kepada para anggota. Beberapa di antaranya sudah menyampaikan ketertarikannya,” terang Tumiran.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Trucuk, Wardani Sugiyanto menyambut baik niat FT UGM memberikan pendampingan untuk pengembangan mobil Kiat Esemka. Dia mengakui, mobil Kiat Esemka masih memiliki beberapa kekurangan yang perlu disempurnakan. “Beberapa kekurangan itu harus disempurnakan. Tidak hanya dari segi tampilan fisik, tetapi juga dari segi keamanan. Kami tentu tidak ingin dituduh melakukan plagiat karena pada bagian tertentu masih menggunakan produk kendaraan lain,” kata Wardani.

JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri