SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (FOTO/connect.in.com)
SRAGEN–Seorang pelajar asal Karanganyar, Ngawi, Jatim, berinisial LK, 17, diduga dibawa kabur sepasang suami istri (Pasutri) yang berprofesi sebagai pengamen sejak akhir Januari lalu.
Diduga Pasutri itu membawa kabur gadis di bawah umur tersebut dengan cara dihipnotis. Informasi yang dihimpun Espos, Rabu (8/2/2012), di Mapolres Sragen, aparat penyidik Reskrim Polres Sragen tengah memeriksa tiga saksi, yakni kakak korban, teman satu kos korban dan pemilik kos korban.
Dari pengakuan saksi, satu hari sebelumnya korban sempat diminta pelaku untuk mandi kembang. Setelah mandi kembang, korban sempat linglung. Korban diminta pindah kos oleh kakaknya. Tapi permintaan itu ditolak korban.
Pada hari berikutnya, kakak korban mendapat informasi tentang pelarian gadis itu. Pihak keluarga korban langsung mengecek ke lokasi kos-kosan yang terletak di sekitar Toserba Luwes Sragen, tepatnya di Kampung Sragen Manggis, Sragen Wetan. Semula korban menjalani praktik kerja lapangan (PKL) di toserba tersebut. Hingga kini korban belum kembali ke keluarga atau ke tempat kosnya.
Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, melalui Kasubag Humas, AKP Mulyani, saat dijumpai wartawan, Rabu, membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, Pasutri yang diduga membawa kabur gadis itu berinisial D, 26, dan N, 30, warga Banteran, Sumbang, Banyumas.
“Keluarga korban sempat menghubungi HP milik korban pada Selasa (31/1) lalu, tapi tidak aktif. Dan hingga kini lokasi korban dan pelaku masih dilacak aparat Polres Sragen. Kasus ini dilaporkan ke Sragen, Senen (30/1) lalu. Pelaku masih dalam penyelidikan dan upaya penangkapan. Kami masih mendalami kasus itu dan masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan barang bukti,” tegasnya.
JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu