SOLOPOS.COM - Caleg DPR dari PKB Sragen, Tatag Prabawanto. Foto diambil saat Tatag masih menjabat Sekda Sragen. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Meskipun tahapan Pemilu 2024 belum usai, calon anggota legislatif (caleg) DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Tatag Prabawanto, mendadak mundur dari keanggota PKB Sragen. Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen itu mengirimkan surat pengunduran diri secara tertulis dilampiri kartu tanda anggota (KTA) kepada pengurus DPC PKB Sragen pada Senin (19/2/2024) kemarin.

Dalam surat yang diteken pada 17 Februari 2024 itu, Tatag merasa kinerjanya rendah dalam proses keikutsertaan pencalonan diri sebagai caleg DPR dari PKB karena hasilnya tidak optimal. Dia menyatakan proses pencalegan itu menjadi pertimbangan pribadinya dalam proses berpolitik.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Saya mohon maaf kepada jajaran pengurus PKB atas keterbatasan dan kekurangan saya, baik kata dan perbuatan. Kami mengucapkan terima kasih atas diterimanya saya sebagai bagian dari PKB dan menuntun saya belajar politik. Pada kesempatan ini saya mohon untuk mengundurkan diri dari PKB. Saya berharap hubungan persahabatan dan silaturahim tetap terjalin dengan baik selamanya meskipun proses perjalanan politik hanya secukupnya,” tulis Tatag dalam surat pengunduran diri yang disampaikan kepada Solopos.com, Selasa (20/2/2024).

Tatag menyatakan perolehan suara yang diraihnya tidak akan membuatnya lolos ke Senayan. Hal itu menjadi alasan pertama Tatag mundur dari dunia politik, khususnya dari PKB. Alasan keduanya, dan yang paling utama menurut Tatag adalah selama ini tidak pernah ada konsolidasi untuk meraih kursi bersama.

Sejak mendaftar sebagai caleg sampai menjelang kampanye, Tatag mengaku tidak ada rapat koordinasi oleh lembaga pemenangan pemilu.

“Saya sebenarnya manut titah. Semua harus dikerjakan bersama-sama. Saya tidak punya target jadi DPR. Bagaimana membesarkan partai itu menjadi tugas kader. Itu sajalah. Kalau jadi kader harusnya membesarkan partai dan bagaimana bisa meningkatkan perolehan suara. Pengunduran diri saya titipkan ke Ketua PAC Sragen kemarin [Senin] sore karena kantor DPC tutup terus,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com.

Setelah mundur dari PKB, Tatag belum memiliki rencana di dunia politik. Bagi Tatag, secukupnya saja berpolitik dan apa yang dilakukannya sudah cukup.

Terpisah, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB Sragen, Fathurrohman, saat dimintai konfirmasi Solopos.com, mengaku belum menerima surat pengunduran dari Tatag sehingga belum bisa bicara banyak. Dia menilai harusnya surat itu langsung disampaikan ke DPC. “Kami belum menerima suratnya. Kalau sudah menerima suratnya, kami bisa mengambil sikap,” jelasnya.

Fathurrohman menjelaskan sebenarnya koordinasi untuk memenangi pemilu terus dilakukan. Ketika Tatag mendaftar ke PKB, jelas dia, sudah ada arahan meskipun tidak secara tertulis. Dia menyebut caleg DPR RI dari PKB Sragen ada tiga orang dan harapannya mereka bisa menambah pundi suara di luar jalur hijau.

“Ketika di luar jalur hijau maka tidak masuk ke ranah NU dan PKB. Pak Tatag punya jaringan tersendiri di luar itu sehingga jarang melakukan koordinasi di lintas caleg untuk DPR RI,” kata dia.

Fathurrohman menyebut Tatag belum setahun jadi kader PKB. Mundurnya Tatag, menurutnya, kemungkinan akan memengaruhi PKB Sragen, tapi sejauh mana ia belum tahu. “Apakah Pak Tatag punya kepentingan di Pilkada, kami juga tidak tahu. Sampai saat ini pun kami belum membahas pilkada karena masih fokus dengan hasil Pileg dan sambil menunggu penetapan KPU,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya