SOLOPOS.COM - Direktur Utama PT Pegadaian Galeri 24, Arifmon Syafruddin, menyerahkan bantuan mesin kompetensi keahlian kriya kreatif logam dan perhiasan kepada Plt Kepala SMKN 2 Adiwerna, AR Hartono, di Aula SMKN 2 Adiwerna Tegal, Jumat (10/12/2021). (Istimewa/Dokumentasi PT Pegadaian Galeri 24)

Solopos.com, SOLO — Potensi industri aksesori dan perhiasan skala ekspor dan impor masih memiliki peluang menjanjikan di Indonesia.

Permintaan dari sektor itu terus tumbuh. Tentunya selain aksesori dan perhiasan sebagai investasi jangka panjang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Atas dasar itulah, PT Pegadaian Galeri 24 menyerahkan bantuan corporate social responsibility (CSR) berupa mesin kompetensi keahlian kriya kreatif logam dan perhiasan. Salah satu bantuan diserahkan kepada SMKN 2 Adiwerna Tegal.

Baca Juga : Tak Dapat Undangan Bupati Sragen Ngunduh Mantu, Kader Bertanya-Tanya

Bantuan diserahkan langsung Direktur Utama PT Pegadaian Galeri 24, Arifmon Syafruddin, kepada Plt Kepala SMKN 2 Adiwerna, AR Hartono, di Aula SMKN 2 Adiwerna, Jumat (10/12/2021). Regional Manager Jawa Tengah & DIY PT Pegadaian Galeri 24, Afif Arya Rakhman, mengatakan bantuan senilai Rp86 juta hingg Rp89 juta.

SMKN 2 Adiwerna Tegal bukan satu-satunya sekolah yang menerima bantuan tersebut. “Kami memilih SMKN yang memiliki jurusan kriya logam agar siswa bisa praktik. Alatnya sudah modern. Alat ini memang diajukan sekolah masing-masing,” kata Afif saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (11/12/2021) siang.

Baca Juga : Cek di Sini, Daftar Lengkap Kalender Wisata Jogja 2022

Afif menjelaskan ada dua sekolah di Jawa Tengah yang menerima bantuan tersebut. “Kami berdiskusi dengan pihak sekolah terlebih dahulu sebelum menyerahkan alat. Harapan kami bantuan ini bisa meningkatkan kompetensi siswa dan guru. Khususnya, bidang kriya logam perhiasan,” tutur dia.

Wakasek Kehumasan SMKN 2 Adiwerna Tegal, Suharno, menyampaikan mesin tersebut bakal dimanfaatkan siswa Jurusan Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan. “Kami telah menerapkan model pembelajaran teaching factory. Penerapan dengan ciri khas, jadwal sistem blok, satu siswa satu alat. Hasil karya punya nilai ekonomis layak jual,” ujar dia, saat dihubungi terpisah pada Sabtu.

Baca Juga :

Suharno menyebut SMKN 2 Adiwerna menjadi salah satu sekolah percontohan Dirjen Vokasi. Selain itu, SMKN 2 Adiwerna telah menularkan pembelajaran teaching factory ke kota-kota di dalam maupun luar Provinsi Jawa Tengah.

“Kami berharap bantuan ini juga ditindaklanjuti dengan pelatihan atau workshop baik untuk guru maupun siswa. Sehingga bisa meningkatkan kompetensi, khususnya pembuatan perhiasan sebagai salah satu kompetensi unggulan,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya