Soloraya
Selasa, 5 Oktober 2021 - 23:37 WIB

Gandeng BST & Trans Jateng, Boyolali Jajaki Kerja Sama Aglomerasi

Cahyadi Kurniawan  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bus Rapid Transit (BRT) Transjateng yang melayani rute Solo-Sumberlawang dan singgah di Sangiran. (Solopos.com/Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, BOYOLALI–Pemkab Boyolali menjajaki kerja sama di kawasan aglomerasi Soloraya untuk pengembangan sistem transportasi yang terintegrasi. Ada beberapa fokus yang akan digarap mulai dari perjalanan wisata, angkutan umum reguler, dan angkutan perintis di wilayah Boyolali utara.

Kerja sama ini akan menggandeng Batik Solo Trans (BST) Solo dan Trans Jateng. Trans Jateng diproyeksikan bisa melayani masyarakat dari Bandara Adisumarmo Boyolali hingga kabupaten Semarang. Sedangkan, perjalanan dari Boyolali ke Solo bisa diakomodasi oleh BST melalui koridor yang ada.

Advertisement

“Mereka welcome apabila Boyolali butuh feeder-nya Solo untuk bisa memandu atau mendukung BST-nya. Kami belum bergerak karena harus mengondisikan angkutan umum yang ada di Boyolali agar jangan sampai gesekan,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Boyolali, Sigit Harimulyo, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (4/10/2021).

Baca Juga: Anak di Bawah 12 Tahun Dilarang, Objek Wisata Klaten Minta Kaji Ulang

Advertisement

Baca Juga: Anak di Bawah 12 Tahun Dilarang, Objek Wisata Klaten Minta Kaji Ulang

Rencana pengembangan angkutan aglomerasi ini masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan akan mulai berjalan pada 2022. Pelaksanaan dimulai dengan perencanaan kolaborasi terkait pengelolaan angkutan umum di sekitar Boyolali termasuk Solo, Semarang, Salatiga, dan Dinas Perhubungan Provinsi.

Dengan Solo misalnya Pemkab menjajaki kerja sama kendaraan pariwisata. Bus bisa melintasi Boyolali untuk mengantarkan pengguna ke objek-objek wisata di Kabupaten Susu ini.

Advertisement

Baca Juga: HUT Ke-76 TNI, Dandim Wonogiri Komitmen Jaga Sinergi

Bus juga menuju kawasan New Selo atau ke sejumlah objek wisata alam di Ampel baik embung maupun pemandangan bukit. Alternatif lain, bus bisa mendatangi umbul Tlatar.

“Tapi sempat tertunda karena ada pandemi. Kami kerja sama juga dengan Dinas Pariwisata. Kalau bus besar, mana rutenya. Apakah butuh kendaraan pemandu atau tidak. Ini yang kami lakukan dalam waktu dekat,” ujar Sigit.

Advertisement

Dishub Boyolali juga tengah mengembangkan angkutan perintis di wilayah utara seperti Kedung Ombo ke dalam kerja sama aglomerasi Soloraya. Kawasan tersebut memiliki potensi permintaan yang cukup tinggi. Selain itu, infrastruktur yang tersedia sudah jauh lebih baik.

Baca Juga: Remaja di Wonogiri Terjerumus Homoseks LSL, Orang Tua Harus Perhatian

“Ada jaringan trayek tapi tidak ada operatornya. Kami mintakan bantuan kepada Kementerian Perhubungan untuk disediakan trayek perintis. Jadi nanti ada subsidi dari pemerrintah. Kalau angkutan umum tidak disubsidi memang cukup berat. Jadi hanya berharap pada kondisi Lebaran, Natal, liburan, dan lainnya” tutur Sigit.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif