Soloraya
Minggu, 12 November 2023 - 18:31 WIB

Gandeng Langkawi Malaysia, Geopark Gunung Sewu Wonogiri bakal makin Mendunia

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bentang alam karst di kawasan Geopark Gunung Sewu, Pantai Sembukan, Paranggupito, Wonogiri. Foto diambil November 2022. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Badan Pengelola Geopark Gunung Sewu baru saja menjalin kerja sama internasional dengan Lembaga Pembangunan Langkawi atau Langkawi Development Authority (Lada) yang mengelola Langkawi UNESCO Global Geopark Malaysia.

Kerja sama itu fokus pada mengembangkan pariwisata, edukasi, dan konservasi Geopark Gunung Sewu yang berlokasi di Gunungkidul (DIY), Wonogiri (Jateng), dan Pacitan (Jatim). Kerja sama itu diharapkan akan berdampak pada peningkatan ekonomi warga di kawasan geopark sekaligus menjaga kelestariannya.

Advertisement

Sebagai informasi, Lembaga Pembangunan Langkawi merupakan lembaga yang mengelola Langkawi UNESCO Global Geopark di Kepulauan Langkawi, Kedah, Malaysia.

Kepala Seksi Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri, Panggah Triasmara, kepada Solopos.com, Minggu (12/11/2023), mengatakan kerja sama sama antara Badan Pengelola Geopark Gunung Sewu dengan Lada terjalin mulai Oktober 2023 di Yogyakarta.

Advertisement

Kepala Seksi Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri, Panggah Triasmara, kepada Solopos.com, Minggu (12/11/2023), mengatakan kerja sama sama antara Badan Pengelola Geopark Gunung Sewu dengan Lada terjalin mulai Oktober 2023 di Yogyakarta.

Hubungan kerja sama itu difasilitasi Kementerian Luar Negeri melalui program Sesparlu Project. Kerja sama itu bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan Geopark Gunung Sewu yang kembali mendapatkan predikat Gunung Sewu UNESCO Global Geopark (GSUGG) pada September 2023 lalu.

Ada lima poin yang disepakati dalam kerja sama itu. Panggah menjelaskan lima poin kerja sama itu yaitu manajemen geopark. Di dalamnya meliputi tukar informasi dan pengetahuan sekaligus pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam GSUGG.

Advertisement

Festival Geopark Bersama

Kemudian kerja sama berupa pertukaran budaya. Kedua lembaga pengelola UNESCO Global Geopark itu akan membuat festival Geopark bersama. Di dalamnya berisi pertunjukan seni budaya dan kearifan lokal.

“Karena ini geopark, maka bidang pendidikan dan kesadaran untuk pelestarian kawasan juga dikerjasamakan,” ujar dia. Dia melanjutkan penandatanganan kerja sama yang lain yaitu pengembangan kesadaran dan program pendidikan masyarakat ihwal geopark.

Kegiatan yang dilakukan dalam poin kerja sama ini antara lain memfasilitasi peneliti, universitas, atau sekolah untuk keperluan pembelajaran atau kajian Geopark Gunung Sewu. Sementara yang terakhir yaitu kerja sama tekait konservasi geopark.

Advertisement

“Kerja sama dengan UNESCO Global Geopark yang lain dari luar negeri ini memang rekomendasi dari UNESCO saat proses revalidasi GSUGG kemarin,” kata. Panggah.

Di sisi lain, sambungnya, kerjanya dengan Langkawi UNESCO Global Geopark lantaran mereka merupakan geopark pertama di Asia Tenggara. Selain itu pengembangan pariwisata di Langkawi Geopark sudah berjalan.

Banyak geosite di geopark di Malaysia itu sudah dikunjungi wisatawan tetapi tetap bisa mempertahankan kelestarian kawasan. Sebagaimana diketahui, GSUGG memiliki 37 geosite dan tujuh di antaranya berada di Wonogiri.

Advertisement

Tingkatkan Promosi dan Branding

Panggah berharap kerja sama itu kelak akan meningkatkan pengelolaan GSUGG, salah satunya di Wonogiri. Sebab selama ini kepariwisataan Geopark Gunung Sewu belum berjalan optimal, termasuk promosi dan branding-nya masih lemah. 

Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disporapar Wonogiri, Aisyah Ekasari, menambahkan tujuan kerja sama itu salah satunya guna belajar pengelolaan kepariwisataan Langkawi UNESCO Global Geopark. Menurut dia, pengelolaan kepariwisataan geopark berbeda dengan pengelolaan pariwisata biasa. 

“Di geopark itu, kami tidak boleh mengubah atau merusak kawasan geopark. Di sisi lain, adanya geopark ini juga diharapkan bisa berdampak secara ekonomis. Nah yang sulit kan di situ. Satu sisi tetap harus menjaga kelestarian geopark, di waktu yang sama bisa memberikan kesejahteraan ekonom bagi warga di kawasan itu,” kata Aisyah.

Dia menyampaikan Langkawi UNESCO Global Geopark telah menjadi objek pariwisata berupa pemandangan alam pantai dan pegunungan. Hal yang sama juga ada di Wonogiri dan dua kabupaten lain.

Saat ini, Disporapar Wonogiri tengah berupaya mengembangkan Pantai Sembukan, yang menjadi salah satu geosite Geopark Gunung Sewu. 

“Yang perlu diketahui, pariwisata geopark itu bukan pariwisata massal, melainkan pariwisata minat khusus. Tetapi memang skalanya internasional. Di Jawa Tengah, hanya Wonogiri yang memiliki global geopark,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif