Soloraya
Jumat, 28 Oktober 2022 - 14:35 WIB

Gandeng Nyalanesia, Dispersip Solo Perkuat Transformasi Perpustakaan Inklusif

R Bony Eko Wicaksono  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rakor penguatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Solo di Hotel Solia Zigna, Kamis (27/1011). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Solo berkolaborasi dengan para stakeholder berupaya memperkuat transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam mengakses informasi.

Dispersip menggelar rapat koordinasi (rakor) perpustakaan dan kearsipan di Hotel Solia Zigna pada Kamis (27/10/2022). Kegiatan itu dihadiri perwakilan Dispersip se-Soloraya dan para stakeholder seperti Nyalanesia.

Advertisement

Kolaborasi Dispersip Solo dengan Nyalanesia yang concern terhadap pembangunan ekosistem literasi dan pendidikan berkemajuan dilakukan melalui beberapa program kegiatan.

Sekretaris Dispersip Solo, Mufti Rahardjo, mengatakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial digeber sejak awal 2022. Perpustakaan harus bisa bertransformasi dalam meningkatkan kemampuan literasi masyarakat.

Advertisement

Sekretaris Dispersip Solo, Mufti Rahardjo, mengatakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial digeber sejak awal 2022. Perpustakaan harus bisa bertransformasi dalam meningkatkan kemampuan literasi masyarakat.

“Selain sumber bacaan, perpustakaan juga bisa dimanfaatkan untuk peningkatakan kualitas SDM melalui berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan,” katanya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga: Wah! Mobil Perpustakaan Keliling Diserbu Anak-Anak di CFD Solo

Advertisement

Misalnya, pelatihan pembuatan minuman tradisional jamu, hantaran pernikahan hingga sirop dengan beragam rasa. Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di Kota Solo diwujudkan dengan mengusung konsep kolaboratif.

Ruang Berlatih Keterampilan

“Baik dunia usaha, dunia industri kerja maupun dunia pendidikan dibutuhkan dalam merealisasikan program itu. Pemerintah tak bisa berjalan sendirian tanpa keterlibatan para stakeholder,” ujarnya.

Esensi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah ruang perpustakaan bisa digunakan sebagai ruang belajar yang kontekstual dan ruang berlatih keterampilan kerja. Pada 2022, pemerintah telah menggelar empat kali pelatihan yang melibatkan masyarakat.

Advertisement

Baca Juga: Tingkatkan Minat Baca, Mobil Pustaka Parade Keliling Kota Solo

Ke depan, frekuensi pelatihan serupa bakal ditambah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat. Soal kolaborasi dengan Nyalanesia, Mufti menyampaikan ada beberapa kolaborasi program seperti kegiatan safari budaya baca, pembuatan konten literasi, serta kampanye Solo sebagai kota literasi.

“Sekaligus kami ingin mengedukasi masyarakat Solo bahwa perpustakaan tidak hanya memfasilitasi masyarakat dalam membaca buku melainkan bisa digunakan untuk pertemuan dan pelatihan,” ujar dia.

Advertisement

Community Manager Nyalanesia, Arifin Nurdin, mengatakan berupaya mewujudkan ekosistem literasi melalui gerakan literasi nasional. Hal ini dilakukan untuk menjawab tantangan menuju Indonesia 2045.

Baca Juga: Napak Tilas MN VI: Radya Pustaka Solo, Thiong Ting, dan Astana Oetara

Para pegiat literasi bakal menyosialisasikan program-program literasi sekaligus membangun kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan sekolah. Hal ini juga diterapkan dalam pengembangan literasi di Kota Bengawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif