SOLOPOS.COM - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo bersama istrinya Siti Atikoh Suprianti bermain tenis meja di area car free day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi Solo, Minggu (24/12/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Ketua Panitia Kegiatan Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, di Kota Solo pada Minggu (24/12/2023) lalu, Muchus Budi Raharjo, siap memberikan klarifikasi atau penjelasan terkait rangkaian kegiatan hari itu kepada Bawaslu Solo.

“Ya itu pasti [siap berikan penjelasan]. Diikuti prosesnya, kan kita warga negara yang baik, yang taat hukum. Menurut saya begini, itu biar diproses dulu sama Bawaslu. Laporannya seperti apa, kan pasti Bawaslu melakukan kajian-kajian atas itu,” kata dia saat dihubungi Solopos.com melalui telepon WhatsApp (WA), Kamis (11/1/2024).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal itu sebagai buntut Ganjar dilaporkan ke Bawaslu Solo atas dugaan pelanggaran kampanye saat berkunjung ke CFD Solo pada 24 Desember 2023.

Laporan dilakukan oleh warga Klaten yang tergabung dalam komunitas Masyarakat peduli demokrasi, Indra Wiyana. Berdasarkan uraian kejadian yang dilaporkan, saat itu Ganjar dan Atikoh menyapa warga.

Mereka mendapatkan perhatian para pengunjung CFD Solo yang mengajak salaman.

Pada momen CFD Solo tersebut sukarelawan Ganjar dilaporkan membagikan voucher Internet gratis, kepada para pengunjung. Video aksi tersebut diterangkan dalam dokumen pelaporan, viral di sejumlah akun media sosial (Medsos).

Tanda Bukti Penyampaian Laporan itu bernomor 002/LP/PL/KotaSurakarta/14.05/I/2024. Di surat itu dicantumkan empat jenis dokumen yang dia serahkan kepada Bawaslu Solo.

Dokumen itu seperti satu compact disc (CD) berisi tiga video, lembar fotokopi KTP pelapor, dan lembar fotokopi KTP dua orang saksi.

Siap Memenuhi Panggilan Bawaslu Solo

Muchus menambahkan, dirinya siap memenuhi panggilan Bawaslu Solo bila diperlukan untuk memberikan informasi yang komprehensif.

“Kalau pun Bawaslu memanggil saya untuk mencari informasi yang lebih komprehensif ya saya datang lah, warga negara yang baik. Semoga segera clear lah, kami tunggu kajian Bawaslu dulu,” ujar dia.

Muchus menjelaskan dirinya sama sekali tidak tahu perihal kegiatan bagi-bagi voucher internet gratis oleh relawan Ganjar di CFD Solo.

“Itu saya enggak tahu. Saya bareng Mas Agus Anwari dari sebelum Sriwedari sampai Ngapeman. Saya bareng karena memang lama tidak ketemu. Dia bawa sepeda, tapi dituntun sambil ngawasi,” urai dia.

Muchus juga mengaku sempat bertanya kepada Agus Anwari perihal kabar bagi-bagi voucher internet gratis, ketika ramai di medsos.

“Saya tanya dia, dia juga tidak tahu. Sing endi ya. Orang jualan kan banyak saat itu, jualan macam-macam. Saya enggak tahu, dan tidak merancang apa pun terkait kegiatan seperti itu,” kata dia.

Muchus justru mengungkapkan adanya belasan orang yang mengaku sebagai pendukung Ganjar mengenakan kaos bergambar Ganjar-Mahfud.

Muchus sempat menghampiri mereka lalu meminta agar kaos bergambar Ganjar-Mahfud dilepas. Sebab secara aturan memang tidak boleh ada atribut politik dalam kegiatan CFD Solo.

“Mereka saya datangi. Saya tanya mereka siapa. Mereka bilang mau ketemu Mas Ganjar. Saya bilang boleh ketemu nyambut boleh tapi jangan pakai atribut, ini CFD apa jenengan enggak tahu? Waduh boten ngertos tuh pak. Saya tanya dari mana katanya dari Gatak [Sukoharjo]. Ada 15 an orang. Tapi kemudian saya selesaikan,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya