SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengunjungi Pos PAUD Pundungsari di Dukuh Pundungsari Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (11/7/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengunjungi Pos PAUD Pundungsari di Dukuh Pundungsari RT 003/RW 002, Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (11/7/2023). Mranggen sempat dikenal sebagai desa penyumbang kasus stunting terbesar di Sukoharjo.

Ganjar hadir di PAUD di belakang Balai Desa Mranggen tersebut sekitar pukul 12.38 WIB dam disambut riuh warga. Di sana ia menanyakan capaian penanganan stunting di Mranggen. Ia sempat menyuapi anak-anak yang hadir dalam posyandu dengan suplemen peningkat nafsu makan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pria berambut putih ini juga memberikan sejumlah hadiah berupa robot-robotan, mobil-mobilan dan juga boneka pada sejumlah anak yang hadir. Tak sedikit warga yang berdesakan ingin mengambil potret diri bersama bakal capres yang diusung PDIP itu. Tak hanya ibu-ibu, -anak-anak juga turut berdesakan meminta foto bersama Ganjar.

“Di sini ini bagus sekali pola penanganan stunting-nya. Ada satu suplemen yang diberikan seperti herbal yang bisa menambah nafsu makan. Sehingga ketika anak-anak diberikan suplemen herbal tersebut ternyata nafsu makannya meningkat,” ungkap Ganjar.

Ia juga mengatakan ada sekitar 60% anak stunting di Mranggen bisa tertangani dengan cepat. Pada Februari 2023 ada sekitar 97 anak yang tercatat mengalami stunting yang kemudian menurun menjadi sekitar 35 anak. Ganjar meyakini jika penanganan stunting digarap serius dan dikerjakan bersama-sama, hanya akan membutuhkan dua hingga tiga bulan untuk mengatasinya.

Lebih jauh Ganjar mengatakan Desa Mranggen merupakan contoh baik dalam penanganan stunting yang bisa dipakai sebagai pilot project untuk wilayah lainnya.

Stunting Turun

Sementara itu, Kepala Puskesmas Polokarto, Novia Dwi Ernawati, mengatakan stunting di Desa Mranggen sempat menduduki peringkat pertama stunting tertinggi di Kecamatan Polokarto. “Alhamdulilah sekarang di Bulan Juli ini sudah turun di peringkat empat, dulu dari 97 anak sekarang di angka 35 balita stunting,” jelas Novia.

Jumlah kasus stunting tertinggi kini diduduki oleh Desa Jatisobo, diikuti Desa Kemasan dan Desa Bakalan. Novia menjelaskan upaya penurunan stunting dilakukan secara berkelanjutan. salah satunya dengan sosialisasi di masyarakat lewat pertemuan RT, RW, dan juga posyandu. Selain itu pihaknya juga rutin melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa nasi, sayur dan protein.

“Kami akan selalu berusaha menurunkan angka stunting sampai ke zero kasus,” paparnya.

Sementara itu, Camat Polokarto, Heri Mulyadi, mengakui masih ada pekerjaan rumah (PR) yang tersisa terkait stunting di wilayahnya. Ia mengatakan pencegahan dan penurunan stunting tak bisa dilakukan secara instan. “Kami sudah menyusun program kerja di Kecamatan Polokarto untuk menurunkan angka stunting. Dengan kedatangan Pak Gubernur menambah dorongan bagi kami untuk menekan angka stunting ke depan, mudah-mudahan berhasil,” paparnya.

Ia juga optimis dengan program kerja yang telah disusunnya, mengingat pada data awal posisi Kecamatan Polokarto memiliki angka stunting tertinggi. Kini sudah mulai menyusut berkat kerjasama para pemangku kepentingan di Polokarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya