SOLOPOS.COM - Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka (kanan) usai menghadiri silaturahmi dan buka puasa bersama TKN di Jakarta, Senin (25/3/2024). Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menggelar "Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Presiden dan Wakil Presiden Terpilih RI 2024-2029" yang dihadiri sejumlah petinggi partai Koalisi Indonesia Maju, pengurus Tim Kampanye Daerah, serta sejumlah organ-organ relawan pendukung. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

Solopos.com, SOLO–Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka buka suara mengenai calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang menolak tawaran menjadi menteri. Gibran tidak tahu siapa yang memberikan tawaran kepada Ganjar.

“Yang menawari siapa? Siapa yang menawarkan?” kata Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (27/3/2024) sore.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ditanya wartawan Gibran pernah menyampaikan akan merangkul lawan politiknya, Gibran hanya menjelaskan terima kasih. Gibran menjelaskan penyusunan kabinet masih dalam pembahasan.

“Masih nanti, masih lama, masih harus diskusi lagi,” ungkap dia. Gibran tidak menjelaskan perannya dalam penyusunan kabinet pada pemerintahan setelah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Sebelumnya, Ganjar mengatakan siap menjadi rakyat biasa daripada bergabung ke pemerintahan selanjutnya, usai ada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) ihwal Pilpres 2024.

Ganjar, yang hanya meraih 16,47% suara sah nasional berdasarkan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), menyatakan akan memilih berada di luar pemerintahan untuk memastikan mekanisme check and balance terjaga.

Dengan begitu, tidak ada pemusatan kekuasaan berlebihan. Dia bersyukur apabila ada wacana untuk menawarinya menjadi menteri. Meski demikian, Ganjar menilai akan lebih baik posisi menteri diisi oleh kader partai politik pendukung calon presiden-wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran. “

Kalau saya berada di luar mungkin itu jauh lebih baik, karena check and balance pasti akan terjadi dan lebih banyak yang hebat di kelompoknya masing-masing. Apalagi kalau kita lihat banyak sekali tim atau partai politik yang mendukung paslon, pasti juga punya harapan,” kata Ganjar dalam rilis medianya, Selasa (26/3/2024), dikutip dari Bisnis.com.

Ganjar menjelaskan akan kembali menjadi rakyat biasa setelah MK beri putusan atas sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Presiden) yang dijadwalkan pada 22 April mendatang.

Menurut dia, masih terus jalin komunikasi dengan para relawannya. Ganjar berencana  lakukan kegiatan berbasis komunitas bersama relawan di bidang pendidikan politik, lingkungan, penguatan UMKM, dan pemberdayaan masyarakat miskin.

Ganjar berharap siapapun presiden dan wakil presiden yang akan dilantik nanti tidak antikritik. Menurut dia, pihak yang berada di luar pemerintah punya peran penting untuk menjadi pengawas kekuasaan.

“Berikan mereka kesempatan untuk memerintah dan kami bisa memberikan dukungan dengan cara macam-macam, yang baik. Kami dukung, yang tidak baik kami kritik dan yang berkuasa kalau dikritik telinganya enggak boleh tipis, karena itu kecintaan kami pada Republik,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya