Soloraya
Sabtu, 6 April 2013 - 15:01 WIB

GANTUNG DIRI : Sakit Menahun, Warga Wonogiri Pilih Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi gantung diri (JIBI/SOLOPOS/Dok)

WONOGIRI — Seorang ibu tujuh anak, Sikem, 69, ditemukan tewas gantung diri di salah satu blandar rumahnya di Dusun Jatibedug RT 003/RW 007 Desa Purworejo, Kecamatan Wonogiri, Sabtu (6/4/2013) pagi. Diduga Sikem yang diketahui menderita kanker usus menahun itu depresi karena tidak kuat menderita sakit berkepanjangan.

Advertisement

Warga dusun setempat, Toro, kepada Solopos.com, Sabtu, mengatakan tubuh Sikem yang tergantung pada kain jarik yang biasanya digunakan menggendong bayi ditemukan kali pertama oleh anaknya, Tarni, saat hendak salat Subuh, Sabtu sekitar pukul 05.00 WIB. Sebelumnya, dia menjelaskan, keluarganya tidak menduga Sikem melakukan tindakan nekat tersebut. Sebab pada malam harinya ranjang tempat Sikem biasa tidur masih tampak digunakan.

“Keluarganya sempat terkecoh karena kasurnya masih tampak seperti tubuh ditutup selimut, ternyata itu bantal yang ditutup selimut,” ungkap toro.

Dia melanjutkan selama ini Sikem diketahui menderita kanker usus dan sudah sempat menjalani kemoterapi. Dari 50 kali jadwal kemoterapi, Sikem baru menjalani 33 kali. Menurut Toro, seusai ditemukan, pihak keluarga langsung melaporkan kejadian itu kepada kepolisian dan puskesmas yang langsung datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan.

Advertisement

Kepala Desa Purworejo, Slamet Sutarmo, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu, membenarkan warganya atas nama Sikem meninggal dunia karena gantung diri Sabtu pagi. Slamet pun mengakui ibu tujuh anak itu sudah lama sakit-sakitan.

“Jadi mungkin sekali yang bersangkutan tidak kuat menahan sakit atau tidak mau merepotkan keluarganya sehingga pilih mengakhiri hidupnya,” ujar dia.

Slamet menambahkan semula keluarganya mengira Sikam pergi keluar lantaran ingin kencing. Ternyata dia melakukan tindakan nekat tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi dan pihak puskesmas tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh Sikem sehingga kematiannya dipastikan murni karena bunuh diri.

Advertisement

Menurut Slamet, keluarga Sikem telah menerima musibah yang mereka alami. Jenazah Sikem juga langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat Sabtu sekitar pukul 11.00 WIB.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif