KLATEN- Diduga karena stres berat menjalani hidup, seorang warga Dusun Padangan, Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Klaten, Sumini, 45, mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri, Rabu (28/3/2012) pagi.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Salah satu tetangga korban, Sukarmi, 58, mengatakan setiap pagi Sumini memiliki kebiasaan sering teriak-teriak. Diduga karena stres, sejak suaminya meninggal dunia. “Tapi tadi pagi, saya tidak mendengar Sumini berteriak-teriak. Karena curiga, saya dan tetangga lain mencari tahu,” ujar Sukarmi, Rabu (28/3) pagi.
Saat ia mengetok pintu rumah Sumini, tidak ada yang menjawab. Pintu rumahnya ternyata dikunci dari dalam. Lalu oleh sejumlah warga pintu rumah didobrak. Salah satu warga, Santo Tarjo, 50, mencari tahu keberadaan Sumini di rumah bersama warga lain. Sumini ditemukan sudah tidak bernyawa karena gantung diri di tiang penyangga rumah bagian belakang.
“Sumini menggantung diri dengan selendang warna hitam di belandar rumah, dengan lidah menjulur keluar,” ujar Tarjo.
Kapolsek Cawas, AKP Frans Minarso, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Kalingga Rendra Raharja, mengatakan berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh dokter dan disaksikan oleh polisi terhadap Sumini, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. “Dia murni meninggal dunia lantaran bunuh diri,” ujar Frans.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi dari sejumlah warga setempat, Sumini bukan hanya sekali ini dia berusaha bunuh diri. Sehari sebelumnya, Sumini diketahui berusaha bunuh diri menggunakan cairan antinyamuk. Tapi usaha bunuh diri itu tidak berhasil. Ia juga pernah mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Namun usaha tersebut berhasil digagalkan oleh warga.