Soloraya
Selasa, 10 Mei 2022 - 19:50 WIB

Gara-Gara Hal Ini Bupati Sragen Larang Siswa Jajan di Sekolah

Kaled Hasby Ashshidiqy  /  Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. (Istimewa/Diskominfo Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, melarang siswa jajan di sekolah. Para siswa diminta membawa bekal makanan sendiri dari rumah.

Larangan ini disampaikan untuk mencegah terjadinya penularan hepatitis akut pada ana-anak. Sejauh ini, belum ditemukan kasus yang belakangan ini marak diberitakan, terutama di Sragen.

Advertisement

“Di sekolah, anak-anak tidak boleh jajan sembarangan. Lebih baik bawa makanan dari rumah, membawa masker, dan pastikan cuci tangan. Kami minta sekolah steril dari PKL. Kantin sekolah juga belum diizinkan buka. Yang penting menjaga kebersihan,” kata Bupati saat ditemui wartawan Senin (9/5/2022).

Yuni, sapaan akrab Bupati, meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen supaya membuat selebaran tentang pencegahan dan penanggulangan hepatitis akut. Hal ini agar masyarakat paham dan waspada terhadap penyebarab virus ini.

Baca Juga: Waspada Hepatitis Akut, Bupati Sragen: Sekolah Steril dari PKL

Advertisement

“Saat apel dengan ASN sudah saya sampaikan agar informasi hepatitis akut ini diinformasikan ke masyarakat untuk diwaspadai. Sekolah harus mewaspadai. Virus hepatitis ini bukan virus hepatitis A, B, atau C tetapi virus Adenovirus, Sars-Cov2, ABV, dan seterusnya,” ujarnya.

Gejala yang kelihatan, sebut dia, adanya gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare. Oleh karenanya Bupati mengimbau kepada seluruh masyarakat Sragen agar memastikan makanan yang dimakan dalam kondisi bersih.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi, mengatakan kantin sekolah sejauh ini masih belum diizinkan buka karena masih masa pandemi Covid-19. Ia juga mengaku sudah meminta para guru untuk mewaspadai penyakit hepatitis akut. Bila ada gejala-gejala gangguan pencernaan dan pernapasan pada anak, diminta segera diantisipasi.

Advertisement

Baca Juga: IDAI Jateng Lacak Penularan Hepatitis Akut, 420 Dokter Dikerahkan

“Kami mengimbau sekolah bisa mengawasi anak-anak. Anak-anak di luar sekolah lebih panjang waktunya sehingga di luar pantauan sekolah. Selama di sekolah protokol kesehatan tetap dijalankan untuk kehati-hatian. Selama ini pemerintah masih membatasi, minimal semua pakai masker,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif