SOLOPOS.COM - Petani membersihkan pematang sawah di Kecamatan Sragen, Sragen, Kamis (4/11/2021). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Suwarji, 62, sedang menyiapkan lahan untuk ditanami padi, Kamis (4/11/2021). Sawahnya seluas sekitar 3.000 meter persegi di Desa Gading, Kecamatan Tanon, Sragen, belum lama dipanen.

Akhir bulan lalu, bapak tiga anak itu baru saja memperoleh uang Rp5 juta dari hasil penjualan gabah hasil panen sawahnya. Uang yang ia peroleh itu lebih sedikit dari yang ia harapkan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Hasilnya kurang memuaskan karena ada [padi] yang kena serangan hama tikus. Ini jadinya nol [enggak dapat keuntungan dari hasil panen],” jelasnya.

Dia menjelaskan serangan hama tikus mulai marak sejak dua tahun terakhir. Biasanya, Suwarji bisa memperoleh hasil panen sampai Rp9 juta pada musim tanam kemarau. Dengan merebaknya hama tikus, ia kesulitan untuk mencapai hasil panen serupa.

Baca Juga: WHO dan Kemenkes Turun Langsung Awasi Vaksinasi di Sragen, Ada Apa?

Kepala Bidang Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen, Sakri, mengaku ada sejumlah sawah yang terkena serangan hama tikus. Namun ada pula yang tidak sehinga mendapatkan hasil panen yang baik.

Ia menyebut sawah di beberapa wilayah di sragen bisa memperoleh hasil panen 9,6-10 ton/hektare, seperti di Kecamatan Sragen pada panen kali ini. Tetapi ada petani dari beberapa wilayah yang hanya meraup hasil 6-7 ton/hektare.

“Karena mungkin ada serangan tikus dan mungkin ada kekurangan air sehingga produksinya 6-7 ton/hektare,” paparnya.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, di sejumlah sawah di beberapa kecamatan di Sragen, beberapa tanaman padi sudah dipanen. Ada yang baru akan dipanen. Ada juga petani yang mulai pembibitan.

Baca Juga: Kunjungi Sragen, Direktur Pupuk Indonesia: Stok Pupuk Bersubsidi Aman

Sakri menjelaskan periode panen seluruh tanaman padi di Sragen berlangsung selama 1,5 bulan. “Masih ada yang panen di wilayah Karangmalang, Sidoharjo, dan Masaran. Yang lainnya sudah panen dan sudah mulai tanam sedikit demi sedikit,” katanya.

Dia mengatakan penghitungan produksi padi tahun ini masih dilakukan. Diprediksi produksi padi pada 2021 tidak akan berbeda jauh dengan produksi padi tahun lalu.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Sragen, Jumlah luas lahan panen pada 2020 103.629 hektare, produksi padi 668.629 ton, dan produktivitas 6,45 ton/hektare. Sementara pada 2019, luas lahan panen sebesar 102.744 hektare, produksi padi 649.015 ton, dan produktivitas 6,31 ton/hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya