SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Gas elpiji ukuran 3 kg diharapkan tidak untuk dipakai masyarakat mampu.

Solopos.com, KARANGANYAR – Pengusaha dan masyarakat tergolong mampu di Kabupaten Karanganyar diminta tidak menggunakan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram, atau elpiji melon. Hal itu menyusul semakin tingginya konsumsi elpiji bersubsidi beberapa pekan terakhir.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Contohnya kekosongan stok elpiji di sejumlah pangkalan yang terjadi sepanjang Agustus 2016.
Pernyataan itu disampaikan Kabag Perekonomian Setda Karanganyar, Timotius Suryadi, kepada Solopos.com, Jumat (9/9/2016).

“Elpiji bersubsidi hanya untuk masyarakat tidak mampu,” tutur dia.

Timo, panggilan akrabnya, menyatakan pihaknya sudah mengumpulkan 13 agen dan 1.594 pangkalan elpiji di Karanganyar. Mereka diberi pengarahan di Gedung Wanita Karanganyar, Rabu (7/9/2016).

Langkah tersebut untuk memperketat distribusi elpiji bersubsidi. Selain itu agar tak terjadi kelangkaan elpiji itu. Sosialisasi dihadiri Bupati Karanganyar, Juliyatmono, dan perwakilan Hiswana Migas.

“Beberapa waktu ini kami mendapat keluhan ihwal persediaan elpiji bersubsidi. Padahal pasokan dari Pertamina tidak berkurang. Jangan sampai elpiji bersubsidi bocor ke warga kaya,” imbu dia.

Timo menyatakan elpiji bersubsidi mestinya hanya diperuntukkan warga dengan penghasilan kurang dari Rp1,5 juta per bulan. Warga diminta membeli langsung elpiji di pangkalan-pangkalan. Hal itu untuk mencegah adanya pihak tak bertanggung jawab yang mengurangi bobot elpiji yang dijual. Setiap pangkalan elipiji di Karanganyar sudah menyediakan alat timbang.

Terpisah, Ketua DPRD Karanganyar, Sumanto, meminta eksekutif mengambil tindakan kongkret untuk menjamin ketersediaan elpiji tiga kilogram. Jangan sampai terjadi panic buying. Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu berharap tim pengawas distribusi elpiji menjalankan tugasnya dengan optimal. “Jangan sampai distribusi bocor ke para pengusaha,” dia meminta.

Sumanto meminta eksekutif mengecek data jumlah pengguna elpiji non-subsidi. Apakah terjadi penyusutan jumlah pengguna elpiji tersebut, atau tidak. Bisa saja mereka beralih ke elpiji melon.

“Itu memang susah. Sebab elpiji tiga kilogram itu kan murah. Jadi orang akan tertarik untuk menggunakannya. Ya dicek saja datanya. Ada atau tidak yang beralih ke elpiji melon,” kata dia.
Diberitakan Solopos sebelumnya, Karanganyar mendapat tambahan pasokan elpiji tiga kilogram 700 tabung per hari. Pasokan tambahan akan dilakukan hingga akhir September ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya