Soloraya
Minggu, 3 April 2022 - 21:31 WIB

Gawat! Kasus Kekerasan Seksual Libatkan Anak di Wonogiri Belum Reda

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Stop kekerasan kepada anak (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri telah menangani delapan kasus kekerasan seksual melibatkan anak sepanjang Januari 2022-awal April 2022. Masih maraknya kasus kejahatan yang melibatkan anak menjadi perhatian serius bagi Pemkab Wonogiri.

Sebagaimana diketahui, Kasus kekerasan seksual yang melibatkan anak, baik sebagai pelaku maupun korban, kembali terjadi di Kabupaten Wonogiri. Kasus terbaru di Wonogiri terjadi di salah satu desa di Kecamatan Sidoharjo.

Advertisement

Kekerasan seksual di Kecamatan Sidoharjo melibatkan seorang laki-laki yang masih berstatus sebagai pelajar SMP. Laki-laki tersebut tega mencabuli anak TK dan adik kandungnya sendiri. Jumlah korban dalam kasus tersebut mencapai empat anak.

Baca Juga: Heboh Skandal Seks Anak di Bawah Umur di Jatiroto Wonogiri

Advertisement

Baca Juga: Heboh Skandal Seks Anak di Bawah Umur di Jatiroto Wonogiri

Kepala Dinas PPKB P3A Wonogiri, Mubarok, mengatakan proses pendampingan Satgas P2TP2A Wonogiri sudah berjalan menyikapi munculnya kasus kekeraan melibatkan anak di Kecamatan Sidoharjo.

“Kami kemarin menurunkan tim ke sana. Besok [Senin] korban-korbannya dipanggil ke kantor. Kalau kronologinya belum begitu jelas karena laporan lengkap dari kecamatan juga belum kami terima,” katanya, Minggu (3/4/2022).

Advertisement

Baca Juga: Cabuli 7 Remaja Laki-Laki, Paranormal Wonogiri Ngaku Pernah Jadi Korban Pencabulan

Meski sudah terstruktur dengan baik, kasus kejahatan tersebut belum reda. Hal itu diakui Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Kurnia Listiyarini. Sosialisasi yang dilakukan di tengah masyarakat perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut.

“Harusnya ketika sosialisasi, jangan mengundang tokoh masyarakat saja. Jangan mengundang anak yang baik-baik saja. Kasusnya bukan di mereka, tapi juga angota masyarakat yang pemahamannya belum sama dengan masyarakat lainnya [selaras dengan hasil evaluasi dipimpin bupati Wonogiri awal 2022, yakni mengubah sasaran sosialisasi],” kata dia.

Advertisement

Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Supardi, mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, membenarkan laporan kasus kekeraan seksual anak di Kecamatan Sidoharjo. Namun ia belum dapat berkomentar banyak.

Baca Juga: 2021, Polres Wonogiri Banyak Tangani Kasus Kekerasan Seksual Anak

“Saat ini kasus tersebut masih kami dalami,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif