SOLOPOS.COM - Kunjungan siswa Cendekia Leadership School Bandung ke Radya Litera Solopos, Rabu (24/5/2023). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, SOLO —Siswa Cendekia Leadership School Bandung berkunjung ke Radya Litera Solopos, Rabu (24/5/2013). Ditemani pemandu, sebanyak 56 siswa dari kelas VII hingga IX diajak mengintip sejumlah dapur redaksi media yang ada, seperti koran, radio, serta media online.

Para siswa menyimak dengan santai informasi yang dibagikan pemandu seputar dapur redaksi Solopos Media Group. Diawali dari kunjungan ke rumah produksi percetakan, ruang reporter dan tim multimedia, ruang koleksi literasi di Solopos Institute, hingga ruang studio radio Solopos.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Masuk ke ruang studio radio Solopos, raut wajah para siswa berubah riang dan bergejolak saat lagu viral Fifty Fifty Cupid diputarkan oleh penyiar. Mereka berjoget meluapkan kegembiraan sembari menirukan gerakan Tiktok yang viral dengan lagu Fifty Fifty Cupid.

Di sana, mereka pun diajak on air atau siaran langsung bersama penyiar. Ada empat siswa yang bisa merasakan seperti apa siaran langsung di radio Solopos. Salah satunya, Alpha Athaya Defyan Son siswa yang duduk di kelas VIII.

Bersama penyiar dan tiga temannya, Alpha menikmati siaran langsung di Radio Solopos. Mereka berbincang interaktif selama beberapa menit. Kemudian, diakhir siaran bersama para siswa, penyiar memutarkan beberapa lagu yang bisa dinikmati pendengar setia radio Solopos.

“Saya tadi ngelakuin siaran, dan itu seneng banget, karena baru kali pertama juga ke sini, kayak enggak bisa berkata-kata, ini pertama kalinya siaran radio,” kata dia.

Studio radio Solopos menjadi bagian paling seru saat kunjungannya. Baru pertama kalinya melihat studio siaran radio, Alpha bisa langsung suka dan nyaman dengan suasana kerja di sana.

Di lain sisi, ada pula ruang Solopos Institute yang membuat dirinya merasa terkesan. Di ruang ini terdapat ratusan koleksi buku dan catatan artikel ilmiah yang berusia cukup lama.

“Oh ternyata, di situ ada buku yang umurnya 100 tahun, saya jadi tertarik pengen baca, tapi tadi takut wakutnya enggak cukup jadi saya cuma lihat lihat,” jelas dia.

Menurut dia, koleksi perpustakaan dengan buku yang berumur ratusan tahun saat ini cukup jarang. Keberadaan buku-buku tua di perpustakaan dinilai cukup menarik bagi Alpha.

Selain Alpha, Dina Lasyira Latimah kelas VIII, juga memberikan kesan positif setelah berkeliling mengintip beberapa dapur redaksi. Dua tempat yang paling membekas diingatannya adalah dapur percetakan dan studio siaran radio.

Di dapur percetakan, Dina bisa melihat kerja dari mesin-mesin cetak yang berukuran cukup besar. Mesin tersebut bekerja memproses juntaian kertas kosong menjadi sebuah buku atau koran.

Dina juga sangat senang saat menilik studio radio Solopos. Rasa senangnya tersebut semakin meluap saat studio diputarkan lagu viral Fifty Fifty milik Cupid.

“Karena kami bernyanyi cupid,” ucapnya sambil berkelakar.

Selain itu, Dina banyak belajar mengenai proses siaran di radio. Sesuai gambaran awal, Dina bersama rombongan ingin belajar untuk melihat proses produksi sebuah tulisan atau suara menjadi konten jurnalistik di Radya Litera Solopos.

“Sesuai gambaran, kayak tempat pembuatan buku, dan tidak hanya satu tempat, misalnya cuma radio doang,” terangnya.

Selain melihat sudut dapur redaksi, para siswa juga diajarkan cara membuat konten jurnalistik. Di sini, mereka juga diajak untuk langsung mempraktekannya.

Guru pendamping siswa Cendekia Leadership Bandung, Ikhsan Khairu Rachman, menyampaikan kunjungan para siswa ke Radya Litera merupakan inisiatif dari para siswa sendiri.

“Ini memang kegiatan field research, tiap semester kami melakukan ini, mengeksplorasi isi suatu kota, salah satunya saat ini kami berkesempatan di Solo,” kata dia.

Menjadi kegiatan rutin semester, kali ini para siswa mengeksplorasi hal-hal menarik yang ada di Kota Solo. Salah satunya mengenai Radya Litera Solopos.

Harapannya dengan kunjungan ini, para siswa bisa lebih memahami cara menuangkan tulisan ilmiah dengan baik. Karena nantinya ada produk akhir dari para siswa yang dikumpulkan untuk penilaian akhir.

“Ada yang mengumpulkan berupa magazine, buku, scrapbook, video, animasi, sesuai minat bakat siswa,” ucap dia.

Selama di Solo, para siswa juga diajak mengeksporasi kebudayaan dan pariwisata di Solo. Seperti kunjungan ke museum, kampung batik, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya