SOLOPOS.COM - Para siswa mengikuti lomba gobak sodor di halaman Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Rabu (12/10/2022). Total ada 154 peserta dalam kegiatan tersebut. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Dalam rangka memperingati Hari Museum Nasional, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali menggelar lomba permainan tradisional bertajuk Gebyar Museum untuk anak sekolah dasar (SD). Acara ini diadakan di halaman Kantor Disdikbud Boyolali pada Rabu (12/10/2022) pagi.

Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, mengatakan baginya lomba permainan tradisional ini adalah media untuk pelestarian budaya. “Ini media untuk pelestarian budaya sebagaimana nenek moyang kita meninggalkan [mewariskan] permainan tradisional. Ini juga dalam rangka penguatan profil Pelajar Pancasila, sebagaimana diperintahkan Pak Bupati kepada saya untuk membumikan Pancasila,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di sela-sela acara.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Darmanto mengatakan salah satu ciri profil Pelajar Pancasila adalah berbhineka global yang berarti berpijak dari budaya Indonesia untuk mengenal dunia. Tiga permainan tradisional dalam lomba tersebut adalah gobak sodor, egrang, dan bakiak. Darmanto menilai permainan tradisional tak sekadar permainan.

“Ada nilai gotong royong dan nilai sosialisasinya. Anak milenial yang selama ini banyak di kamar dan asyik dengan dunianya sendiri, dengan android, kami coba kembalikan dengan permainan tradisional supaya mereka bisa bersosialisasi kembali,” jelasnya.

Baca Juga: Bukan Juara I, Peserta Lomba Dalang Remaja Wonogiri Ini Justru Ingin Runner-up

Salah satu peserta lomba, Riko Edi Saputra, asal SDN 2 Selodoko, Ampel, Boyolali, mengaku sangat bersemangat mengikuti lomba permainan tradisional gobak sodor. Ia mengatakan timnya sudah siap menghadapi lomba setelah berlatih beberapa hari sebelumnya. Dirinya dan tim menargetkan jadi juara.

“Kalau sehari-hari kadang bermain bola, kadang gobak sodor, kadang juga game online. Jadi senang bisa bermain di sini, bertemu dengan kawan-kawan lain juga dari daerah lain,” kata dia.

Lomba permainan tradisional ini diikuti oleh satu tim perwakilan masing-masing kecamatan yang terdiri dari tujuh orang. Total, 154 anak bertanding dalam lomba permainan tradisional yang digelar Disdikbud Boyolali ini.

Baca Juga: Saat Satlantas Boyolali Beri Wejangan Soal Lalu Lintas ke Tukang Ojek dan Sopir

Dari perlombaan gobak sodor, Juara I diraih perwakilan dari Kecamatan Ngemplak, Juara II diraih perwakilan dari Kecamatan Klego, dan Juara III diraih perwakilan Kecamatan Mojosongo. Untuk lomba bakiak tandem, Juara I diraih perwakilan Kecamatan Musuk, Juara II diraih peserta dari Kecamatan Klego dan Juara III diraih peserta dari Kecamatan Wonosegoro.

Sementara untuk lomba egrang, Juara I diraih perwakilan Kecamatan Wonosamodro, Juara II diraih perwakilan Kecamatan Ampel, dan Juara III diraih perwakilan Kecamatan Karanggede. Untuk Juara I mendapatkan hadiah piagam dan uang senilai Rp2 juta, Juara II meraih piagam dan uang Rp1,5 juta, dan Juara III mendapatkan piagam dan uang sebesar Rp1 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya