Soloraya
Rabu, 22 Mei 2024 - 16:55 WIB

Gebrak Asmara Program Unik Kelurahan Sudiroprajan Solo Cegah DBD

Candra Septian Bantara  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang petugas Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tengah melakukan pengecekan jentik nyamuk yang berada di salah satu kamar mandi warga Sudiroprajan, Solo, Rabu (22/5/2024). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kelurahan Sudiroprajan, Solo, mempunyai program unik untuk melakukan pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya. Program tersebut adalah Gebrak Asmara, yang memiliki kepanjangan Gerakan Berantas Demam Berdarah Menuju Sudiroprajan yang Cerah yang dimulai sekitar 2022 silam.

Meski, terbilang belum lama berjalan, program tersebut mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Lantaran dalam kurun waktu setahun terakhir kasus DBD di Sudiroprajan tercatat 0 atau tidak ada kasus DBD.

Advertisement

Lurah Sudiroprajan, Asthywiana Swastiyani Leo, mengatakan program Gebrak Asmara tersebut dilangsungkan setiap sebulan sekali. Di mana yang melakukan adalah para kader juru pemantau jentik (Jumantik) di tiap-tiap RT dan RW dan sering kali didampingi oleh petugas Puskesmas Purwodiningratan.

Asthywiana menjelaskan bahwa selama menjalankan program itu setidaknya ada tiga kegiatan yang mereka lakukan. Mulai dari edukasi kepada warga terkait DBD dan hidup bersih, pemantauan jentik nyamuk di kamar mandi warga, dan memberikan obat tabur pencegah jentik nyamuk, Abate.

Advertisement

Asthywiana menjelaskan bahwa selama menjalankan program itu setidaknya ada tiga kegiatan yang mereka lakukan. Mulai dari edukasi kepada warga terkait DBD dan hidup bersih, pemantauan jentik nyamuk di kamar mandi warga, dan memberikan obat tabur pencegah jentik nyamuk, Abate.

Terkait dengan metode pengasapan, sejauh ini pihaknya belum pernah melakukannya. Lantaran itu kewenangan puskesmas dan baru dilakukan bilamana ada laporan kasus.

“Di sini [Sudiroprajan] secara jumlah penduduk dan luasan wilayah memang kecil. Namun justru itu yang memudahkan kami untuk menjalankan program ini,” kata kelahiran Alor, Nusa Tenggara Timur itu saat dihubungi Solopos.com, Rabu (22/5/2024).

Advertisement

“Warga di sini mendukung penuh dan responsnya positif. Karena mereka merasakan sendiri bahwa setelah rutin dijalankan program ini membuat kasus DBD di sini 0 kasus dalam setahun terakhir,” imbuhnya.

Sebagaimana hari ini, Rabu (22/5/2024), Kelurahan Sudiroprajan menggelar Gebrak Asmara yang diikuti tim Puskesmas Purwodiningratan, para jemantik, dan petugas lainnya menjalankan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak se-Kecamatan Jebres. Dalam kegiatan tersebut seluruh petugas memantau kondisi tiap-tiap bak kamar mandi warga apakah terdapat sarang nyamuk atau tidak.

“Hasilnya dari 40 rumah warga yang kami cek oleh 3 tim, tidak ditemukan jentik nyamuk penyebab DBD (Aedes aegypti),” terangnya.

Advertisement

Asthywiana berharap, program tersebut bisa terus berjalan secara konsisten. Ditambah kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan terus meningkat sehingga zero kasus DBD bisa terus dipertahankan.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, kasus kematian akibat DBD di Kota Bengawan mengalami peningkatan tahun ini dengan total 8 kasus. Sedangkan, kasus kesakitan akibat DBD mencapai 103 kasus hingga pekan ke-20 2024.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif