SOLOPOS.COM - Dua siswa SD Pokak, Ceper, Klaten, mempraktikkan pembuatan miniatur pesawat dari kayu dan gasing dari tripleks pada Gebyar Inovasi Pendidikan SD di halaman Kantor Disdik Klaten, Kamis (20/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 26 Koordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Bidang Pendidikan meramaikan gebyar inovasi pendidikan sekolah dasar (SD) yang digelar di halaman Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Kamis (20/7/2023).

Masing-masing Korwil menampilkan inovasi yang dari setiap SD wilayah mereka. Berdasarkan pantauan Solopos.com, masing-masing Korwil menempati stan di halaman kantor dinas tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Mereka menampilkan karya bikinan siswa SD didampingi guru mereka. Mulai dari kreasi daur ulang sampah, makanan, kerajinan, diorama sejarah di masing-masing wilayah, alat peraga pendidikan, hingga permainan tradisional.

Ada pula yang mempraktikkan secara langsung membuat karya seperti membatik, melukis, serta membuat mainan tradisional pada Gebyar Inovasi Pendidikan yang digelar Disdik Klaten itu. Salah satunya siswa dari SDN 2 Pokak di stan Korwil Kecamatan Ceper.

Dua siswa SD itu mempraktikkan cara membuat dan merakit mainan tradisional yakni gasing dan miniatur pesawat yang terbuat dari kayu. “Ini merakit pesawat dari kayu. Belajarnya dari ayah. Iya, ayah perajin pesawat dari kayu,” kata salah satu siswa SDN 2 Pokak, Rafif, 11, saat ditemui Solopos.com di stan Korwil Ceper.

Siswa SDN 2 Pokak lainnya, Fajar, 11, membuat gasing dari tripleks. Dia mempraktikkan cara pembuatan gasing itu dengan terlebih dahulu membuat pola. Setelah itu gasing dibuat dari tripleks yang dipotong sesuai pola kemudian dilengkapi tali.

gebyar inovasi pendidikan klaten
Pengunjung memadati stan eksposisi karya siswa dalam Gebyar Inovasi Pendidikan SD di halaman Kantor Disdik Klaten, Kamis (20/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Kepala Disdik Klaten, Titin Windiyarsih, mengatakan rangkaian gebyar inovasi pendidikan SD itu digelar untuk menyambut peringatan Hari Jadi ke-219 Klaten. Kegiatan itu sekaligus untuk menggali potensi, kreativitas dari seluruh sekolah serta ditunjukkan kepada masyarakat.

“Ini juga berkaitan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka,” kataTitin. Ia menjelaskan rangkaian kegiatan berlangsung selama satu hari pada Kamis hingga pukul 21.00 WIB.

Selain eksposisi karya siswa, rangkaian kegiatan diisi pentas seni tradisional, serta pentas dalang cilik. Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan era digital menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan.

Para siswa harus dibekali pengetahuan serta keterampilan yang relevan dan kemampuan beradaptasi dengan cepat serta penerapan karakter dan akhlak mulia.

Mulyani mengatakan ada sejumlah inovasi di bidang pendidikan yakni sekolah memiliki guru-guru penggerak, pengembangan sekolah interaktif terpadu, platform merdeka belajar, buku Aku Siswa Agen Sehat Inspirasi Klaten (ASA SEIKAT), serta buku kumpulan best practice guru SD.

“Melalui inovasi pendidikan yang telah ditampilkan, Klaten tidak lah hanya memiliki lahan pertanian yang subur, namun mempunyai ide-ide segar, kreativitas, dan semangat berjuang dalam menciptakan perubahan dan peningkatan yang signifikan di bidang pendidikan,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya