SOLOPOS.COM - Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kanan) mendengarkan penjelasan dari dokter RS PKU Muhammadiyah Solo mengenai fasilitas ruang rawat inap VIP di Gedung B rumah sakit tersebut, Sabtu (20/5/2017). (Arif Fajar S./JIBI/Solopos)

RS PKU Muhammadiyah memiliki gedung baru.

Solopos.com, SOLO — Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, meresmikan Gedung B Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo, Sabtu (20/5/2017). Acara dilanjutkan dengan peninjauan ruang perawatan VIP dan ruang isolasi di gedung baru tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Peresmian gedung baru ini sebagai bentuk keinginan RS PKU Muhammadiyah Solo memberikan layanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat,” ujar Haedar Nashir di sela-sela peninjauan ruangan di Gedung B RS PKU Muhammadiyah Solo, Sabtu.

Ketua PD Muhammadiyah Solo, H. Sobari, dalam sambutannya berharap RS PKU Muhammadiyah Solo semakin berkembang dan menjadi salah satu amalan PD Muhammadiyah Solo.

Sekda Solo Budi Yulistianto mengharapkan RS PKU Muhammadiyah  dapat mewujudkan kesehatan masyarakat Solo, karena kesehatan penting dalam pembentukan sumber daya masyarakat.

Direktur RS PKU Muhammadiyah Solo, dr. Mardiatmo, menjelaskan gedung B dibangun di tanah hak milik Muhammadiyah dengan luas bangunan 6.266 m2  berlantai tujuh. Pembangunan dimulai 1 September 2015 dan selesai 8 April 2017 dengan menghabiskan biaya Rp46 miliar.

Dia menyebut tujuh lantai terdiri atas lantai satu untuk area parkir dan kantor serta toko. Lantai dua KH Mansur untuk instalasai farmasi dan ruang kemoterapi (14 tempat tidur). Lantai tiga Prof. Kasman Singodimejo untuk ruang hemodialisa untuk 56 pasien per sif. Lantai empat Prof. Hamka untuk rawat inap (21 tempt tidur kelas 1 dan VVIP).

Dia menambahkan lantai lima KH. AR. Fahrudin untuk rawat inap (13 tempat tisur VIP dan VVIP), lantai enam K.G. Bagus Hadikuso untuk rawat inap (13 tempat tidur VIP dan VVIP), lantai tujuh K.H. Suja’ untuk rawat inap (13 tempat tidur VIP dan VVIP) total 322 tempat tidur.

Menurut Mardiatmo, dengan bertambahnya ruangan kelas 1,2 dan 3 yang diperuntukkan pasien BPJS, pasien BPJS yang dilayani bertambah.

“Dengan peresmian gedung B ini maka ruang rawat inap kelas 1, 2, dan 3 menjadi 194 tempat tidur. Di mana 70% dari ruang kelas 1, 2, dan 3 utk pasien BPJS sehingga tidak perlu pindah ruangan dan tambah biaya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya