Pantauan Espos, Jumat (17/2/2012), gedung itu tampak lengang. Pagar besi di halaman gedung masih terkunci. Namun pagar besi itu sudah berkarat di sana-sini. Bahkan pada bagian lain pagar besi itu sudah dijebol oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Pelataran dan bagian belakang gedung itu tampak dipenuhi rerumputan yang tumbuh kelewat batas.
Padahal, dalam jangka dekat, gedung yang pernah digunakan sebagai sekretariat Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Klaten itu akan digunakan sebagai Sekretariat BPBD Klaten. “Kami juga sudah meninjau Gedung Transito. Kondisinya memang tidak terawat karena lebih dari setahun tidak digunakan,” ujar Sekretaris BPBD Klaten, Joko Roekminto.
Lebih lanjut, Joko menjelaskan, Gedung Transito terakhir digunakan sebagai sekretariat Panwaslu pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2010 silam. Setelah Pilkada selesai, kegiatan Panwaslu mengalami kevakuman sehingga Gedung Transito menjadi mangkrak selama lebih dari setahun.
Di sisi lain, Sekretariat BPBD Klaten saat ini juga akan digunakan sebagai kantor staf ahli bupati yang masing-masing personelnya sudah dilantik belum lama ini. “Karena Gedung Transito masih terdapat kerusakan di sana-sini kami belum memindah sekretariat BPBD ke sana. Kami harus menunggu gedung itu diperbaiki dulu sebelum menempatinya,” papar Joko.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Klaten, Indarwanto mengatakan Sekretariat BPBD saat ini akan digunakan untuk sekretariat tiga staf ahli yang hingga kini belum memiliki kantor sendiri. Menurutnya, Sekretariat BPBD saat memang kurang representatif karena jumlah personel yang akan mengisi lembaga itu juga bertambah. JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri