SOLOPOS.COM - PERESMIAN PEMBANGUNAN -- Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto (paling kiri) bersama para pejabat Muspida melakukan peresmian pembangunan Gedung PGRI dengan memasang batu bata pertama, Rabu (2/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/ Trianto Hery Suryono)

PERESMIAN PEMBANGUNAN -- Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto (paling kiri) bersama para pejabat Muspida melakukan peresmian pembangunan Gedung PGRI dengan memasang batu bata pertama, Rabu (2/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/ Trianto Hery Suryono)

WONOGIRI – Meski sempat terjadi pro dan kontra, pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Wonogiri akhirnya merealisasikan pembangunan Wisma Guru senilai Rp3,896 miliar, Rabu (2/5/2012). Peletakan batu bata pertamanya pun dilakukan serentak oleh musyawarah pimpinan daerah (Muspida).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasar pengamatan Solopos.com, selama ini setiap acara-acara peletakan batu pertama pembangunan gedung baru hanya salah satu petinggi di Wonogiri saja seperti Bupati atau Dandim atau Kapolres atau Kajari atau Ketua PN. Namun pembangunan Wisma Guru yang juga digunakan untuk Kantor PGRI Wonogiri ini peletakan batu bata pertama dilakukan oleh Muspida. Selain Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto, terlihat pula Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha; Kajari Wonogiri, Muhaji; Ketua PN Wonogiri, Saprudin; Dandim yang diwakili Kasdim 0728/Wonogiri, Mayor Kav Bangun Pranoto dan Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika.

Gedung tersebut memiliki fasilitas yang lengkap untuk tingkat Wonogiri karena selain ruang pertemuan yang bisa menampung 1.200 orang, juga disiapkan kamar tidur sebanyak 21 kamar dan Kantor PGRI Wonogiri. Menurut Ketua PGRI Wonogiri, H Tunggal Widodo didampingi pengurus PGRI yang lain, H Kusman, Agus Sumarno dan Mulyatno menjelaskan, pembangunan gedung dua lantai itu diharapkan selesai dalam 24 bulan.

“Biaya pembangunan gedung dicukupi secara swadaya iuran anggota (PGRI). Sampai sekarang terdapat 8.868 anggota namun yang aktif melakukan iuran sebanyak 7.085 orang. Pengurus PGRI tak akan memaksa anggota yang tak mau membayar iuran,” ujarnya.

Dijelaskannya, besarnya iuran anggota bervariasi mulai Rp5.000 hingga Rp25.000/orang/bulan. “Tahap pertama dibangun ruang pertemuan dengan total dana senilai Rp1,989 M dilanjutkan tahap II meliputi pembangunan parkir, dapur, kamar tidur senilai Rp1,841 M. Tanah yang dimiliki PGRI seluas 3.300 m2 sedangkan luas bangunan dua lantai berukuran 79 meter x 50 meter.”

Anggota PGRI Wonogiri dari Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri, Sunar menyatakan, mendukung pembangunan gedung baru tersebut. “Gedung tersebut dibangun agar lebih representatif dan digunakan untuk dunia pendidikan. Apalagi tidak ada paksaan bagi anggota.” Diakui oleh Sunar, sosialisasi dari pengurus kepada anggota tentang proses pembangunan gedung baru sangat diperlukan agar tak terjadi misscomunication. Bupati Wonogiri di hadapan pengurus yang hadir pada acara itu berpesan, organisasi guru rentan dipolitisasi oleh kepentingan sesaat. “Waspadalah gejala politisasi kelompok atau individu karena anggota PGRI Wonogiri sekitar 10.000 orang.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya