Soloraya
Jumat, 21 Mei 2021 - 18:15 WIB

Gedung Puskesmas Jumapolo Tak Layak Pakai, Renovasi Butuh Rp6 M

Sri Sumi Handayani  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, (kanan), saat meninjau Puskesmas Jumapolo pada kegiatan dinasnya, Kamis (20/5/2021). (Solopos.com/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyebut bangunan Puskesmas Jumapolo tidak layak karena lahan dan bangunan terlalu sempit.

Padahal, puskesmas tersebut berada di wilayah perlintasan menuju proyek strategis nasional, yakni Waduk Jlantah di Kecamatan Jatiyoso. Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menyampaikan itu seusai meninjau Puskesmas Jumapolo dalam rangkaian kegiatan dinasnya pada Kamis (20/5/2021).

Advertisement

Bupati bertemu bidan desa, petugas medis, dan tenaga kesehatan di lingkungan Puskesmas Jumapolo.

“Ini tidak layak. Saya melihat puskesmas ini [Jumapolo] betul-betul tidak layak. Bukan lagi rehab-rehab tapi harus dibongkar. Harus dibuatkan tempat yang baru, yang representatif,” kata Bupati saat berbincang dengan wartawan seusai kegiatan dinasnya.

Advertisement

“Ini tidak layak. Saya melihat puskesmas ini [Jumapolo] betul-betul tidak layak. Bukan lagi rehab-rehab tapi harus dibongkar. Harus dibuatkan tempat yang baru, yang representatif,” kata Bupati saat berbincang dengan wartawan seusai kegiatan dinasnya.

Baca juga: Duh, 3 Korban Keracunan Massal Tukringin Karanganyar Positif Covid-19

Saat itu, Bupati dan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, Purwati, dijamu di salah satu ruangan di Puskesmas Jumapolo. Ruangan berada di bagian bawah gedung. Solopos.com mendapatkan informasi bahwa Puskesmas Jumapolo dibangun tiga lantai. Satu lantai ke bawah dan satu lantai ke atas.

Advertisement

“Ruangannya pengap. Ini tidak layak menjadi puskesmas. Kita bicara kesehatan tetapi tempat yang kita gunakan sekarang tidak sehat. Kurang memadai,” kata Bupati sembari terkekeh di hadapan peserta rapat.

Baca juga: Sensasi Piknik di Warung Apung Rawa Jombor Klaten: Semilir, Syahdu & Romantis

Sembari bercanda, Bupati menyebut sopir mobil dinas bupati kebablasan saat perjalanan ke Puskesmas Jumapolo. Padahal dia sudah bertugas sebagai sopir mobil dinas Bupati cukup lama.

Advertisement

Sopir ku wae nganti kebablasan. Ora ngerti Puskesmas Jumapolo. Tak lokke, ‘kowe ki arep nang ngendi? Puskesmase ki kene. Bablas wae.’ Ngono,” tutur Bupati sembari terkekeh.

Pernyataan itu disambut riuh peserta yang hadir. Mereka melontarkan harapan agar Pemkab Karanganyar membangun puskesmas. Bupati menyanggupinya.

“Kami upayakan. Apakah dipindah gawe anyar supaya lebih bagus seperti Puskesmas Karanganyar. Kae disawang apik, warga yang butuh pelayanan nyaman dan memadai. Mudah-mudahan bisa di 2022. Kami prioritaskan puskesmas ini,’ ujar dia.

Advertisement

Baca juga: Kuliner Khas WGM Wonogiri Ini Ternyata Jadi Favorit Bupati Jekek

Pada kesempatan itu, Bupati juga meminta maaf kepada peserta rapat karena belum bisa mengalokasikan anggaran pada 2021. Dia menyebut kebijakan refokusing anggaran membuat sejumlah program peningkatan infrastruktur dan sarana prasarana tertunda. Bupati menyebut membutuhkan Rp6 miliar untuk membuat puskesmas menyerupai Puskesmas Karanganyar.

“Urusan wajib yang harus diurusi itu kesehatan. Fasilitas seperti ini kan tidak cukup bagus. Jumapolo ini terlalu sempit. Kami masih punya tanah di dekat sini. Kalau ada duit mungkin empat bulan pembangunan selesai. Puskesmas, Rp6 miliar sudah bagus,” ungkapnya.

Ditemui secara terpisah, Kepala Puskesmas Jumapolo, Sulistyo Wibowo, menyampaikan Puskesmas Jumapolo melayani pasien rawat inap dan persalinan. Puskesmas tersebut merupakan bangunan tiga lantai. Kali terakhir bangunan ini direnovasi menggunakan anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah pada 2018. Renovasi untuk UGD dan persalinan.

“Infrastruktur, sarana prasarana memadai. Tetapi puskesmas ini luasnya terbatas. Padahal ada rawat inap dan persalinan, lengkap dan jalan semua. Bisa jalan semua pelayanan hanya mungkin rasanya sempit, kecil. Ini kami bikin tiga lantai. Satu lantai ke bawah dan satu lantai ke atas,” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif