SOLOPOS.COM - Siswa SD menyambut Bupati Sragen lewat sambil menunjukkan selembar keras bertuliskan Hidup Indonesia. Bupati I love You, Indonesia dan gambar bendera merah putih di pinggir Jalan Wonotolo-Srimulyo, Gondang, Sragen, yang baru saja diresmikan Bupati, Kamis (3/11/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Tiga ruang kelas di SDN 4 Wonotolo, Gondang, Sragen, rusak cukup parah dan terancam ambruk. Siswa yang bisa menggunakan ruang tersebut terpaksa belajar dengan siswa kelas lain dengan berbagi ruang yang sama.

Kondisi ruang kelas yang rusak itu diadukkan Kepala Desa Wonotolo, Muhkhlisin, kepada Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, yang berkunjung ke wilayah Dukuh Cengklik, Desa Wonotolo, Kamis (3/11/2022). Dia mengatakan ruang kelas di sekolah itu hampir roboh sehingga ruang tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ssbenarnya SDN itu sedianya hendak digabung dengan sekolah lain. Tetapi setelah kepala sekolah berganti jumlah siswanya bertambah. Penggabungan pun tak jadi terlaksana.

Kepala SDN 4 Wonotolo,  Lasmiati, menyampaikan jumlah siswanya sekarang total ada 63 anak. Sebelumnya jumlah siswanya 56 anak. Ia membenarkan ada tiga ruang kelas yang tidak lagi digunakan karena khawatir ambruk. Dia pernah meminta penjaga sekolah untuk mengecek tetapi tidak berani karena struktur atapnya tidak kuat.

Baca Juga: Atap 2 Ruangan SDN 1 Toyogo Sragen Disangga Bambu, KBM Siswa Dipindah 

“Yang telihat parah itu teras kelas yang sudah disangga dengan kayu. Saat ada hujan disertai angin kencang beberapa waktu lalu, plafon-plafon ikut rontok. Tiga ruang kelas yang tidak berani digunakan itu, Kelas I, Kelas V, dan Kelas VI. Untuk pembelajarannya Kelas I sebanyak 14 siswa masih dalam satu ruang dan dua ruang kelas lainnya berbagi dengan siswa kelas lain,” jelas Lasmiati.

Dia melanjutkan Kelas II berjumlah 12 anak berbagi ruang dengan Kelas VI sebanyak 10 anak. Kemudian Kelas III yang ada delapan siswa berbagi ruang dengan Kelas V yang punya tujuh siswa. Lalu Kelas IV, ujar dia, bisa dalam satu kelas sendiri sebanyak 12 orang.

“Dulu sempat menumpang di rumah warga, tetapi ada anak yang menjatuhkan figura dan menabrak televisi. Akhirnya, kami tarik lagi ke sekolah dengan memanfaatkan ruangan yang ada,” ujarnya.

Baca Juga: Atap Ruang Kelas SDN 2 Toyogo Sambungmacan Ambruk

Keluhan tentang kondisi SDN 4 Wonotolo yang rusak itu mendapat perhatian Bupati Sragen. Dalam pidatonya, Bupati menyatakan SDN 4 Wonotolo akan mendapatkan bantuan dana untuk perbaikan tiga ruang kelas yang rusak itu senilai Rp195 juta pada tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya