Soloraya
Rabu, 12 Januari 2022 - 18:50 WIB

Gegara Seekor Kera Liar, Warga Kebakkramat Dibuat Khawatir

Akhmad Ludiyanto  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seekor kera ekor panjang duduk di atap rumah warga di RT 1/RW 2 Desa Alastuwo, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, Rabu (12/1/2022). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Seekor kera ekor panjang liar mendatangi perkampungan di RT 01/RW 02 Desa Alastuwo, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar. Warga sekampung khawatir hewan primata itu menyerang anak-anak, meski sejauh ini belum ada laporan penyerangan.

Kera berkelamin jantan ini terlihat di kampung tersebut sejak tiga hari terakhir atau Senin (10/1/2022). Hingga Rabu (12/1/2021), kera itu masih mondar-mandir di perkampungan itu. Biasanya kera tersebut datang untuk makan buah-buahan dari pohon di kampung tersebut.

Advertisement

Salah seorang warga, Sari Dwi Nurvi, mengatakan kera ini juga terkadang duduk-duduk di atap rumah warga. “Sudah sejak tiga hari ini dia datang ke sini. Biasanya kera ini datang dan makan buah-buahan yang ada atau duduk-duduk di atap rumah. Sore ini baru saja dia datang,” ujarnya, Rabu.

Baca Juga: Kera Masuk Permukiman Penduduk, Damkar Klaten Kewalahan

Menurutnya, kera ini sama dengan kera yang pernah datang ke kampung itu beberapa tahun lalu. “Dulu memang ada kera yang ke sini. Mungkin ya dia juga. Tapi sudah lama tidak kelihatan. Sekarang muncul lagi. Mungkin di tempat lain dia kehabisan makanan sehingga ke sini cari makan,” imbuhnya.

Advertisement

Sejauh ini kera tersebut tidak mengganggu warga. Hanya sesekali dia turun dari pohon atau atap. Meski begitu, Nurvi tetap saja khawatir kera itu akan menyerang anak-anak yang tidak tahu kalau kera itu liar.

Selain itu, jika buah-buahan di pohon sudah habis, ia juga khawatir kera akan masuk ke rumah-rumah untuk mencari makanan.

Baca Juga: Kawanan Kera Serbu Ladang di Jiwan Klaten, Petani Pusing

Advertisement

“Kalau sekarang sih dia tidak mengganggu. Tapi kan saya khawatir kalau buah-buahan habis nanti dia masuk rumah cari makan. Yang lebih saya khawatirkan lagi, dia mengganggu atau melukai anak-anak,” imbuhnya.

Ia sudah menyampaikan informasi keberadaan hewan ini kepada sukarelawan agar diteruskan kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). “Katanya nanti akan dikomunikasikan dengan BKSDA untuk tindak lanjutnya,” kata Nurvi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif