SOLOPOS.COM - Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menyelenggarakan Apel Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022-2023 di Kantor BBWSBS, di Kartasura, Sukoharjo, Selasa (18/10/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menyelenggarakan Apel Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022-2023 di Kantor BBWSBS, di Kartasura, Sukoharjo,  Selasa (18/10/2022) yang dipimpin langsung oleh Kepala BBWSBS, Maryadi Utama didampingi pejabat di lingkungan BBWSBS.

Kegiatan apel yang turut diikuti oleh Balai Teknik Sungai, Direktur Utama Perum Jasa Tirta I serta Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Tahun 2022-2023 di lingkungan BBWSBS sebanyak ± 120 orang tersebut digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Apel Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022-2023 dilaksanakan dalam rangka menghadapi musim hujan Tahun 2022-2023 serta sebagai langkah persiapan Satgas Penanggulangan Bencana Tahun 2022-2023 di lingkungan BBWSBS untuk selalu siaga dan sigap dalam menghadapi bencana, baik pada sebelum, saat, dan pasca bencana.

Satgas tersebut terbagi dalam Koordinator Wilayah Jawa Tengah dan Koordinator Wilayah Jawa Timur, yang membawahi 6 wilayah siaga, yaitu Satgas Hulu 1 (meliputi wilayah siaga di Wonogiri, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, dan Kota Solo), Satgas Hulu 2 (meliputi wilayah siaga di Karanganyar dan Sragen), Satgas Madiun 1 (meliputi wilayah siaga di Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan dan Kota Madiun).

Sedangkan Satgas Madiun 2 (meliputi wilayah siaga di Ponorogo dan Pacitan), Satgas Hilir 1 (meliputi wilayah siaga di Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban bagian selatan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, dan Kota Cepu), dan Satgas Hilir 2 (meliputi wilayah siaga di Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Tuban bagian utara).

Diharapkan setelah kegiatan apel ini tercipta kesadaran, kepedulian dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di Wilayah Sungai Bengawan Solo, khususnya bagi Satgas Penanggulangan Bencana.

Baca Juga: Dam Colo Ditutup, Ketua P3A Sukoharjo: Produksi Padi IP400 Bisa Terdampak

BBWSBS menyelenggarakan Apel Kesiapsiagaan Bencana?Tahun 2022-2023 di Kantor BBWSBS, di Kartasura, Sukoharjo, Selasa (18/10/2022). (Istimewa)
BBWSBS menyelenggarakan Apel Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022-2023 di Kantor BBWSBS, di Kartasura, Sukoharjo, Selasa (18/10/2022). (Istimewa)

Ke depannya apabila terjadi bencana, Satgas diharapkan dapat bergerak cepat mengatasi dan mengantisipasi dengan melibatkan peran aktif stakeholder baik dinas/instansi, relawan/komunitas, petugas operasi dan pemeliharaan dan masyarakat.

Berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com, Maryadi mengatakan dalam melaksanakan piket bencana, petugas diwajibkan mengaktifkan alat komunikasi, petugas piket bencana juga harus melakukan pelaporan bencana secara cepat.

“Petugas piket banjir harus standby selama 24 jam sesuai dengan jadwal piket, dan apabila ada kejadian bencana, satgas wilayah harus menyusun format A dan melaporkan kepada Sekretariat Satgas Bencana Bengawan Solo. Sedangkan format B akan disusun oleh Sekretariat Satgas Bencana Bengawan Solo,” ujarnya.

Kepala BBWSBS tersebut berpesan kepada petugas untuk selalu mengecek kesiapsiagaan menghadapi banjir dan alat berat di masing-masing posko agar dapat dimobilisasikan apabila terjadi bencana.

“Kami harap semua dapat bersiap diri untuk menghadapi musim hujan tahun 2022-2023 serta meningkatkan kesadaran kita akan sikap tanggap dalam menghadapi bencana, cermat dalam pelaporan dan tetap selalu menjaga kesehatan,” pesan Maryadi.

Baca Juga: Solo Valley Werken, Proyek Gagal Belanda di Lembah Sungai Bengawan Solo

Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan SDA Bengawan Solo selaku Ketua Harian Satgas Pelaksanaan Penanggulangan Bencana, Sri Wahyu Kusumastuti, dalam laporannya menyampaikan data bahan banjiran dengan perincian Wilayah Hulu terdiri atas 4.020 lembar bronjong, 4.300 lembar geobag, 10.000 lembar sandbag, kemudian Wilayah Madiun terdiri dari 1.245 lembar Bronjong, 180 lembar Geobag, 4.350 lembar sandbag.

Selanjutnya wilayah hilir terdiri dari 15.041 lembar bronjong, 4.730 lembar seobag, dan 15.041 lembar sandbag.

Disampaikan pula alat berat yang disiapkan di antaranya eskavator, truk crane, pompa air, dan perahu karet yang siap digunakan sebanyak 59 unit dan tersebar di Wilayah Hulu, Madiun, dan Hilir.

Dijelakan, BBWSBS telah mempersiapkan segala hal, baik sumber daya manusia maupun peralatan untuk mencegah kerugian yang lebih besar akibat bencana banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya