SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Komunitas seniman dalam Jaringan Cagar Budaya Solo (JCBS) mengaku prihatin dengan semakin banyaknya benda-benda cagar budaya yang hilang dan dipalsukan. Untuk mengungkapkan rasa keprihatinan tersebut, mereka melakukan aksi berupa orasi budaya di depan Kantor Bondoloemakso, Pasar Kliwon, Kamis (24/2/2011).

Dalam orasinya, Koordinator Jaringan Cagar Budaya Solo, Janthit
Sanakala, mengatakan Pemerintah Kota Solo harus aktif dalam menjaga
benda cagar budaya sebagai warisan leluhur yang tak ternilai harganya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Saat ini 85% lebih benda cagar budaya di Solo yang telah berpindah
tangan ke privat dan hilang,” klaim Janthit.

Dalam UU No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, kata Janthit, benda cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa sehingga perlu
dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya perlindungan,
pengembangan dan pemanfaatan bagi masyarakat. “BCB yang hilang atau
dipalsukan tak akan terjadi jika UU diterapkan dengan tepat,” katanya.

Dalam aksi tersebut, peserta aksi memasang spanduk berisi tuntutan
mengembalikan BCB ke masyarakat. JCBS mempertanyakan status
kepemilikan gedung Kantor Bondoloekmakso yang diduga telah dimiliki
individu. “Gedung ini sudah berumur 50 tahun lebih, jadi sudah menjadi
kewajiban pemerintah untuk merawatnya untuk kelestarian, Balekna
Jawaku
,” terang Janthit yang mengenakan busana Jawa ini.

(aha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya