SOLOPOS.COM - Gelar Pasar ISI Solo (Twitter)

Solopos.com, SOLO — Sembilan panggung yang terdiri atas lima panggung utama dan empat panggung festival disiapkan untuk berbagai atraksi seni dan hiburan pada Gelar Pasar Institut Seni Indonesia (ISI) Solo di halaman depan Kampus ISI Solo, Jumat-Sabtu (5-6/12/2014).

“Pada malam penutupan, pengunjung akan dihibur oleh band humor Pecas Ndahe.”

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berbagai macam kesenian tradisional dan modern siap menghibur penonton acara yang merupakan rangkaian terakhir peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 ISI Solo ini, termasuk penampilan grup humor Pecas Ndahe pada malam penutupan. Sebanyak 30 stan yang terdiri atas 20 stan kesenian dan kebudayaan serta 10 stan makanan juga akan ikut meramaikan acara itu.

Ketua panitia pelaksana Gelar Pasar ISI Solo, Albertus Rospuhanto Ponco Anggoro, menjelaskan acara itu mengambil konsep pasar namun tidak ada transaksi jual beli seperti pasar pada umumnya. “Kami mengambil keramaian pasarnya. Pasar pasti selalu ramai dan gelar itu artinya pertunjukan. Jadi ini adalah bagaimana kami menggelar keramaian di acara puncak HUT kali ini,” papar dia saat ditemui Solopos.com di Gedung Teater Besar ISI Solo, Kamis (4/12/2014).

Pria yang akrab disapa Titus ini mengatakan Gelar Pasar ISI Solo akan menghadirkan potensi ISI dalam hal kesenian dan kebudayaan. Acara yang dimulai pukul 15.00 WIB ini juga menampilkan sejumlah pertunjukan di panggung-panggung, seperti musik jaz, sulap, tari-tarian, bahkan layar tancap.

“Kami ingin dua hari nanti, Kampus ISI Solo benar-benar seperti pasar yang sudah disutradarai. Misalnya, kami akan mengadakan pertunjukan di panggung A. Tapi di panggung D juga akan ada pementasan yang berbeda,” ujar dia.

Dosen Seni Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Solo ini juga memaparkan akan ada pertunjukan apik pada pembukaan acara Gelar Pasar ini. Pertunjukan itu di antaranya Bale Ganjur, Gebyok Pendapa, dan pertunjukan kolaborasi Soreng Wargo Budoyo dari Magelang oleh mahasiswa Jurusan Tari di pertigaan patung Gendon Humardani.

Layaknya pasar, imbuh Titus, seluruh stan kesenian dan kebudayaan boleh menjual hasil karya mereka kepada pengunjung. “Yang berminat bisa langsung membeli dengan harga yang disesuaikan dengan pemilik karya itu.”

Sementara itu, Dosen Etnomusikologi ISI Solo selaku seksi acara Gelar Pasar ISI Solo, Bondan Aji Manggala, mengatakan lima panggung utama akan menampilkan pertunjukan berbeda pada jam berbeda. “Jadi nanti secara bergantian, tapi sewaktu-waktu ada beberapa panggung yang akan memainkan pertunjukan secara bersamaan,” terang dia.

Ditutup Pecas Ndahe
Untuk panggung festival yang ditempatkan di sejumlah lokasi seperti di stan makanan dan stan kesenian dan kebudayaan, menurut Bondan, juga tidak akan pernah kosong. “Pertunjukan seperti jamming jazz dan sulap akan menghibur pengunjung,” lanjut dia.

Pada hari pertama, menurut Bondan akan difokuskan pada kesenian tradisional pada pertunjukan di panggung utama. Sedangkan pada hari kedua akan ada pertunjukan beberapa band dan lagu dangdut. Sedangkan pada malam penutupan, pengunjung akan dihibur oleh band humor Pecas Ndahe.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya