SOLOPOS.COM - Seorang warga (kanan) menyerahkan uang Rp45.000 kepada Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (kiri) saat menebus paket berisi empat bahan pokok saat kegiatan pasar murah di kompleks Pasar Bunder Sragen, Selasa (6/12/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pasar murah Sragen diadakan menggunakan subsidi dari APBD 2016.

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Perdagangan (Disdag) Sragen menggelar pasar murah/operasi pasar empat bahan kebutuhan pokok untuk keluarga miskin (gakin) di 20 kecamatan. Kegiatan yang menyasar 450 gakin per kecamatan itu menggunakan subsidi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2016 senilai Rp400 juta.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pasar murah perdana dibuka untuk 900 kepala keluarga (KK) miskin dari Kecamatan Sragen Kota dan Ngrampal yang berlokasi di Pasar Bunder Sragen, Selasa (6/12/2016).

Pada kesempatan itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati membagikan paket berisi empat bahan pokok, yakni beras 2 kg, gula 2 kg, minyak goreng 1 liter dan telur 1 kg, secara langsung kepada para warga.

Kegiatan pasar murah bertujuan untuk menekan angka inflasi Sragen yang terhitung tinggi, yakni mencapai 3,05% pada 2015.

Kabid Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sragen, Agus Trik Laksomo, menyebutkan inflasi pada September 2016 hanya 0,06% dan Oktober terhitung 0,10%. Sepanjang 2016, ungkap dia, Sragen pernah mengalami deflasi pada Februari -0,32%, April -0,26% dan Agustus -0,27%.

“Inflasi itu bagi kami tidak jadi persoalan yang besar. Cuma Pemkab punya kewajiban mengendalikan laju inflasi, salah satunya dengan operasi pasar,” ujarnya yang diamini Kepala Bappeda Sragen Simon Nugroho saat ditemui, Selasa.

Plt Kepala Disdag Sragen, Heru Martono, saat ditemui secara terpisah, mengatakan operasi pasar atau pasar murah itu sebenarnya tidak tepat bila bertujuan untuk menekan angka inflasi.

“Inflasi itu ternyata dipengaruhi oleh harga komoditas tertentu yang fluktuatif, seperti sawi misalnya. Kebutuhan sawi itu bukan hanya untuk pedagang mi ayam tetapi juga untuk peternak burung. Pasar murah ini untuk meringankan beban KK miskin. Kami membagikan 450 paket per kecamatan. Dalam pelaksanaannya dua kecamatan dijadikan satu kegiatan, yakni 900 paket per kegiatan di 10 lokasi,” tuturnya.

Dia menjelaskan Pemkab memberi subsidi 40% pada empat kebutuhan pokok, yakni beras, gula, minyak goreng, dan telur. Dia mengatakan KK miskin tinggal membawa uang tebusan Rp45.000 untuk mendapatkan paket empat bahan pokok itu.

Bupati Sragen Kusdinar Yuni Sukowati mengatakan prediksi sasaran untuk pasar murah atau operasi pasar ini memang meleset karena orientasi kegiatan itu sebenarnya untuk menekan angka inflasi.

“Toh, juga diberikan untuk KK miskin juga. Kegiatan Soloraya Creative Expo kemarin itu pun juga untuk menekan inflasi,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya