SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, berfoto bersama peserta pelatihan literasi keuangan, digital, dan usaha bertajuk "Monggo Sami Nabung Arto Kaliyan Emas, Sinambi Leyeh-Leyeh" yang digelar PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Solo di Gedung Kebudayaan Karanganyar, Jumat (9/6/2023). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pelatihan literasi keuangan, digital, dan usaha bertajuk “Monggo Sami Nabung Arto Kaliyan Emas, Sinambi Leyeh-Leyeh”digelar PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Solo di Gedung Kebudayaan Karanganyar pada Jumat (9/6/2023). Pelatihan yang diikuti 1.000 peserta nasabah PNM Mekaar di Karanganyar itu berlangsung meriah.

Mereka merupakan kalangan ibu rumah tangga pra sejahtera. Para peserta tampak antusias mengikuti pelatihan melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar. Mereka didorong melek tata kelola keuangan hingga investasi aman.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Event kedua PKU Akbar ini dihelat PT PNM Solo yang aktif menjalin sinergi holding ultra mikro (UMi) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Pegadaian, serta BPJS Ketenagakerjaan setempat. Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Pemimpin Cabang PT PNM Solo, Ananto Seno, mengatakan wanita pra sejahtera didorong menggunakan cara cerdas memperbaiki perekonomiannya. Tata kelola finansial secara aman sangat dianjurkan. Melalui Pengembangan Kapasitas Usaha yang diselenggarakan, para wanita berekonomi lemah ini diedukasi menata keuangannya. Mulai dari akses modal usaha, asuransi, investasi hingga menabung dan pinjam duit aman tanpa rentenir.

“Kami memberikan pelatihan literasi keuangan ini dengan menggandeng BRI, Pegadaian, dan BPJS Ketenagakerjaan. Ada 1.000 nasabah PNM Mekaar yang kami undang dari total 21.000 nasabah di Kabupaten Karanganyar,” kata dia di sela kegiatan tersebut.

Event pertama PKU Akbar digelar tahun lalu di Pamedan Mangkunegaran, Kota Solo. PKU Akbar ini merupakan program pemberdayaan yang dirancang berupa pelatihan literasi keuangan, digital, dan usaha. Peserta mendapatkan sosialisasi yang sangat bermanfaat dan difasilitasi mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Dalam pelatihan sehari itu materi yang diberikan adalah digitalisasi dengan memanfaatkan aplikasi PNM Digi serta manfaat menabung di bank. Peserta juga didampingi untuk membuka Tabungan Simpedes UMi, serta Tabungan Emas, dan menjadi agen BRI Link.

Nasabah Naik Kelas

PNM melalui program PKU memberikan pelatihan yang diberikan juga bersifat pendampingan antar-PNM. Tujuannya mendorong para nasabah PNM agar dapat naik kelas. “Pelatihan ini diselenggarakan dengan harapan meningkatkan pengembangan usaha serta kemampuan UMKM binaan PNM dari segi mengelola keuangan, digital, dan usahanya. Kemudian agar peserta dapat naik kelas dan bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga,” kata Ananto.

Saat ini para nasabah binaannya memiliki usaha ultramikro yang dikelola para ibu rumah tangga prasejahtera. Selama didampingi, mereka menerima dana pinjaman Rp2 juta-Rp3 juta per kelompok tanpa agunan yang diangsur setiap akhir pekan. Dana itu bergulir sampai 25-50 kali putaran. Sistem ini berhasil memberikan modal wanita pra sejahtera. Bahkan angka kredit macet sangat kecil.

Pemerintah menargetkan perluasan nasabah PNM hingga 17 juta penduduk Indonesia. Hingga kini tercatat, program PKU telah merambah 14 juta nasabah, di mana 44.000 dari eks Karesidenan Surakarta. “Jadi setelah mendapat modal cukup, para nasabah diarahkan memakai produk perbankan dan mengakses keuangan secara aman dan terjamin Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” katanya.

Sebagai informasi, hingga 31 April 2023 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp23,05 triliun kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 14.551.096 nasabah. Saat ini PNM memiliki 62 cabang, 3.800 kantor unit layanan PNM Mekaar dan 645 kantor unit layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 513 kabupaten/kota, dan 6.664 kecamatan.

Bupati Juliyatmono meminta para ibu rumah tangga menggunakan layanan perbankan dalam mengelola keuangannya. Cara-cara konvensional sudah harus ditinggalkan dan beralih ke digital agar memudahkan semua urusan, seperti membayar tagihan listrik, biaya sekolah, jual produk hingga berinvestasi.

“Kaum perempuan enggak boleh umyek (ribut). Perlu cerdas. Mau pinjam uang jangan ke tetangga. Malah jatuhnya jadi bahan ghibah,” katanya.

Bupati mengapresiasi pelatihan kepada para ibu rumah tangga tersebut. Menurutnya, ibu rumah tangga memiliki peran besar dalam mengelola keuangan keluarganya. Melalui pelatihan ini, Bupati berharap ibu-ibu rumah tangga di Karanganyar bisa lebih produktif. Kalangan ibu rumah tangga ekonomi lemah diharapkan bisa naik tingkat dan memperbaiki ekonomi rumah tangganya.

Pelatihan ini dimeriahkan band musik, tarian tradisional, hingga penampilan fashion show produk UMKM. Selain itu di event tersebut juga diserahkan secara simbolis Nomor Induk Berusaha (NIB), tabungan Simpedes UMi, dan tabungan emas kepada nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya