SOLOPOS.COM - Bakal Cawali Solo 2024, Astrid Widayani, saat bersilaturahmi dengan jajaran pengurus DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Solo, di Solo Bistro, Selasa (5/6/2024) malam. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Jajaran pengurus DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Solo melakukan pertemuan dengan bakal Cawali Solo, Astrid Widayani, 37, Selasa (5/6/2024) malam, di Solo Bistro.

Saat diwawancara wartawan, Ketua DPC PPP Solo, Edy Jasmanto, mengaku langsung merasa klik dengan Astrid, walau kali pertama bertemu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Ini pertemuan pertama, perkenalan Mbak Astrid dan timnya, dengan kami jajaran pengurus DPC PPP Solo. Dalam perkenalan pertama ini nge-klik lah, sudah ada kecocokan,” ungkap dia.

Namun, menurut dia, mesti ada rapat atau pembahasan di internal DPC PPP Solo terkait pendukungan. “Bicara organisasi partai kan tidak bisa diputuskan saya sendiri. Tentunya kami DPC akan mengadakan rapat dulu, lalu kami kirimkan ke DPP,” urai dia.

Alasan Edy merasa cocok dengan Astrid karena bakal Cawali Solo itu berlatar belakang profesi di bidang pendidikan. Sedangkan rata-rata pengurus dan kader PPP mengurusi TPA, pondok, pendidikan.

“Ya beliaunya kan di pendidikan. Karena untuk memangkas kemiskinan, tidak ada jalan lain selain pendidikan. Lah kemiskinan di Solo ini kami baca masih delapan sekian persen. Untuk pendidikan ini sudah pas, cocok,” terang dia.

Sebagai politikus kawakan Solo, Edy memberikan banyak nasihat dan pesan kepada Astrid. Salah satunya Astrid diminta untuk banyak berinteraksi dengan kelompok masyarakat menengah ke bawah.

Dia juga mengingatkan sebuah hadis yang menyebutkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada orang lain. Pesan itu menurut Edy mesti dipegang teguh oleh Astrid.

Dia juga berpesan agar Astrid rajin bersedekah sesusai pesan dalam Al-Qur’an. “Bila sudah jadi Wali Kota, saya juga titip pembangunan spiritual dengan mengumrahkan imam, khatib, muazin, marbot, masjid dan musala,” kata dia.

Program itu, menurut Edy, sudah berjalan semasa pemerintahan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Tapi dia berharap lebih banyak lagi imam, khatib, muazin, dan marbot masjid maupun musala yang tersentuh.

“Harus ada data masjid, langgar, musala, baik imam, khatib, muzain, marbot. Jadi masalah pembangunan fisik sudah banyak yang tahu kan. Ya intinya kami dengan Mbak Astrid sudah cocok 99 persen,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya