SOLOPOS.COM - Buruh yang tergabung KSPI Solo Raya mengikuti Seminar Konsolidasi KSPI Buruh/Serikat Pekerja Solo Raya di Gedung Warga Pungkruk Balong, Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar pada Senin (24/7/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menuntut kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) sebesar 15% di tahun depan. Selain itu buruh juga meminta UU Cipta Kerja dan Permenaker 5 Tahun 2023 dicabut, serta menolak UU Kesehatan.

Tuntutan ini mengemuka dalam Seminar Konsolidasi KSPI Buruh/Serikat Pekerja Soloraya di Gedung Warga Pungkruk Balong, Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, pada Senin (24/7/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Presiden KSPI yang juga Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal, mengatakan bukan tanpa alasan buruh meminta kenaikan UMK hingga 15%. Hal ini berdasarkan survei kebutuhan hidup layak (KHL) di 25 kota industri di seluruh Indonesia. Di mana terjadi kenaikan KHL sampai 15%.

Tak dimungkiri kenaikan paling tinggi dari hasil survei seperti biaya sewa rumah, ongkos transportasi, dan pendidikan anak. “Semua kebutuhan hidup naik. Kalau UMK tidak menyesuaikan KHL, bagaimana nasib buruh nantinya? Buruh makin terjepit,” kata Said.

Ia meminta formula perhitungan UMP/UMK 2024 menggunakan rumus inflasi plus pertumbuhan ekonomi. Bukan menggunakan skema dalam Omnibus Law Cipta Kerja yang sejak awal ditentang. KSPI bersama Partai Buruh akan memperjuangkannya.

Executive Committee Partai Buruh Jawa Tengah, Aulia Hakim, mengatakan selain terkait upah, upaya mencabut Omnibus Law Cipta Kerja, UU Kesehatan, dan menolak Permenaker 5 Tahun 2023 menjadi fokus perjuangan Partai Buruh.

Dia mengatakan Partai Buruh menargetkan meraih dua kursi DPR dan empat kursi DPRD Provinsi Jateng. Kemudian satu kursi DPRD di masing-masing kota/kabupaten, termasuk Karanganyar. “Kami tidak muluk-muluk, kami realistis saja,” katanya.

Partai berlogo warna oranye itu optimistis merebut suara basis massa buruh di Jawa Tengah. Beberapa daerah dengan geliat manufaktur yang kuat, seperti Kabupaten Kendal, Kabupaten Jepara, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Karanganyar serta Kota Semarang menjadi kantong suara potensial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya