Soloraya
Kamis, 12 April 2012 - 13:50 WIB

GEMPA ACEH: Seuntai Doa SPMN 5 untuk Aceh

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - DOA UNTUK ACEH—Ratusan siswa SMPN 5 Sragen menggelar doa bersama untuk keselamatan rakyat Aceh yang belakang digoncang gempa 14 kali di halaman sekolah, Kamis (12/4/2012). (Espos/Tri Rahayu)

DOA UNTUK ACEH—Ratusan siswa SMPN 5 Sragen menggelar doa bersama untuk keselamatan rakyat Aceh yang belakang digoncang gempa 14 kali di halaman sekolah, Kamis (12/4/2012). (Espos/Tri Rahayu)

Terik matahari cukup menyengat menunjukkan waktu menjelang zuhur. Aktivitas di SMPN 5 Sragen masih ramai dengan mata pelajaran masing-masing kelas. Beberapa menit kemudian, terdengar alunan musik khusus yang menandakan masuknya waktu istirahat kedua.

Advertisement

Ratusan siswa mulai keluar ruang kelas. Mereka ada yang duduk-duduk di teras. Ada yang berteduh di bawah rindangnya pohon. Ada juga yang berlari ke kantin sekolah, sekadar membeli minuman dingin.

“Perhatian. Sekali lagi mohon perhatian. Ditujukan bagi semua siswa, baik Kelas VII, VIII dan IX supaya berkumpul di lobi utama sekolah. Kita akan berdoa bersama untuk saudara kita di Aceh yang tertimpa musibah. Semoga tsunami tak lagi terjadi di Aceh,” seru Purwanto, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, melalui pengeras suara, Kamis (12/4/2012) siang.

Para siswa pun kemudian memajangkan kertas sembari duduk lesehan dan berdiri di halaman sekolah. Sengatan sinar matahari tak menggoyahkan mereka untuk tetap berpanas-panas sambil menunjukkan kertas doa itu. Ratusan siswa lainnya berdiri di belakang mereka. Tiga orang guru maju ke depan. Salah satu guru membawa megaphone sebagai pengeras suara di lapangan.

Advertisement

“Anak-anak semua. Mari kita bermunajat kepada Tuhan. Kita memohon kepada Tuhan agar rakyat Indonesia, negeri yang kita cintai ini terbebas dari berbagai bentuk bencana. Terutama bagi rakyat Aceh, supaya jangan sampai terjadi tsunami kedua di negeri serambi Mekah itu,” tutur Muh Najih, guru agama sekolah setempat memulai doa.

Dengan didampingi Sri Winarno, guru pembina OSIS dan Ngadiyatno, PJP RSBI SMPN 5 Sragen, doa pun dikumandangkan dengan cara agama Islam. Muh Najih menyampaikan doa dengan bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Doa yang diucapkan sang guru dijawab amin ratusan siswa dengan tangan bertengadah ke atas. Aktivitas spontanitas itu hanya berlangsung tak kurang dari 10 menit.

“Kegiatan ini memang spontanitas sebagai wujud solidaritas kami kepada saudara-saudara di Aceh. Kami berharap melalui doa itu Tuhan membebaskan negeri ini, terutama Aceh dari berbagai bencana.

Advertisement

Masyarakat Aceh diharapkan supaya sabar dan tawakal,” tukasnya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif