SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum. (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI — Jumlah pemilih yang masuk dalam generasi milenial di Boyolali mendominasi dalam Pemilu 2024 hasil Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP). KPU Boyolali mengungkapkan ada 827.042 total pemilih dari hasil DPSHP.

Anggota Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Boyolali, Pardiman, mengungkapkan awalnya KPU Boyolali menerima data awal pemilih dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) 827.529 pemilih.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Lalu, pada proses selanjutnya di Daftar Pemilih Sementara (DPS) terdapat 828.998 pemilih. Kemudian pada proses DPSHP turun menjadi 827.042, terdiri dari 409.337 pemilih laki-laki dan 417.705 pemilih perempuan yang tersebar di 3.409 tempat pemungutan suara (TPS).

“Rentang usia pemilih ada Gen Z yang lahir pada 2007-1997 itu 20 persen atau 163.929 pemilih. Lalu generasi milenial kelahiran 1981-1996 ada 31 persen atau 257.962 orang,” kata dia kepada Solopos.com via pesan WhatsApp (WA), Rabu (24/5/2023).

Kemudian Gen X kelahiran 1965-1980 memiliki persentase 28 persen atau 231.819 pemilih. Kemudian baby boomer kelahiran 1946-1964 ada 147.557 pemilih atau 18 persen. Lalu pre-boomer atau kelahiran sebelum 1945 ada tiga persen atau 25.775 pemilih.

Dari data tersebut, diketahui generasi milenial masih mendominasi pemilih dalam Pemilu 2024. Disusul Gen X, lalu Gen Z, kemudian baby boomer dan pre-boomer.

Ia menjelaskan terdapat penurunan dari DPS ke DPSHP sebesar 1.956 pemilih. Pardiman mengatakan penurunan tersebut karena beberapa faktor.

“Ada yang sebenarnya tambah karena masuk dari kabupaten atau kota lain, tetapi penurunan kebanyakan karena ada yang meninggal dunia, ada yang TNI Polri, ada yang pindah memilih keluar dari Boyolali, ada yang ganda waktu dicek di Sidalih [Sistem Informasi Data Pemilih],” kata dia.

Pardiman menjelaskan kegandaan ditemukan dalam satu TPS, ada yang satu desa, satu kecamatan, satu kabupaten, satu provinsi, antarprovinsi, bahkan dengan luar negeri.

Sehingga, data pemilih berkurang karena ada yang ganda. Ia mencatat ada 341 daftar pemilih yang ganda dengan luar negeri.

“Total ganda dengan luar negeri ada 341 orang, terbanyak di Tokyo ada 59 orang, Osaka 39 orang, Bandar Sri Begawan 24, Antananarivo ada 24, dan Kairo 14. Sisanya tersebar ada di Budapest, Colombo, Dakar, Dili, Doha, Hanoi, Khartoum, Kopenhagen, Abuja, Amman, Ankara, Athena, Bangkok, Brussels, dan lain-lain,” ungkap dia.

Ia menjelaskan KPU Boyolali telah selesai menerima masukkan dari masyarakat terkait DPSHP pada 23 Mei 2023. Setelah itu, ada perbaikan DPSHP dan penyusunan DPSHP Akhir pada 21-31 Mei 2023 di PPS kelurahan/desa.

Kemudian, data akan direkap KPU Boyolali pada 1-2 Juni 2023. Berikutnya, ditetapkan DPSHP akhir di PPS desa/kelurahan.

Pascapenetapan DPSHP akhir, akan dilakukan rekapitulasi di tingkat PPK pada 3-5 Juni 2023. Pascapleno di PPK, akan ada penyusunan DPSHP akhir di tingkat KPU Boyolali pada 6-16 Juni 2023.

Setelah proses penyusunan DPSHP akhir di KPU, masih ada analisis kegandaan lagi pada 10-19 Juni 2023.

“Kemudian DPT [Daftar Pemilih Tetap] di Kabupaten Boyolali pada 20-21 Juni 2023 akan ditetapkan,” jelasnya.

Pada 22-27 Juni 2023 DPT akan dicetak dan diturunkan ke PPS desa/kelurahan. Akan diserahkan ke partai politik atau stakeholder terkait pada 22-28 Juni 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya