Soloraya
Kamis, 22 Juli 2021 - 01:07 WIB

Gerakan Boyolali Minggu Di Rumah Saja Dilanjut 25 Juli dan 1 Agustus

Newswire  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Situasi pusat kota Boyolali lengang pada Minggu (11/7/2021) lalu. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI –– Gerakan Boyolali Minggu di rumah saja ditambah dua kali lagi yakni pada Minggu (25/7/2021) dan Minggu (1/8/2021). Pemkab Boyolali beralasan hal itu untuk mendukung perpanjangan PPKM darurat yang berubah menjadi PPKM level.

Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali Masruri, seperti dikutip detikcom, Rabu (21/7/2021), mengatakan dalam PPKM darurat perpanjang ini, Boyolali masuk level 3. Aturannya tidak jauh berbeda dibandingkan saat PPKM darurat 3-20 Juli 2021.

Advertisement

“[Aturan pembatasan kegiatan masyarakat] Masih sama seperti kemarin [PPKM darurat],” kata Masruri.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Boyolali Mulai Sasar Kalangan Umum dan Remaja, DKK Ubah Strategi

Salah satu pembatasan saat PPKM darurat itu adalah mobilitas masyarakat, termasuk larangan kegiatan hajatan dan makan di restoran/warung makan. Gerakan Boyolali Minggu di rumah saja selama ini diklaim cukup berhasil menekan mobilitas warga.

Advertisement

“Kemarin masih ada libur Iduladha, masih banyak orang yang kurban. Kami perpanjang lagi [Minggu di rumah saja],” jelas Masruri.

Baca Juga: Tren Kasus Corona Aktif di Boyolali Menurun Berkat PPKM Darurat

Masruri tak memungkiri perpanjangan gerakan ini bakal berdampak pada ekonomi warga. Namun, ia berharap masyarakat bisa maklum demi kesehatan bersama.

Advertisement

“Pasti berdampak karena mobilitasnya berkurang, pedagang kecil kan tidak bisa berjualan. Tinggal memilik kesehatan atau ekonomi yang harus [didahulukan]. Ini kesehatan dulu, nanti ekonomi beberapa hari ke depan lah,” katanya.

Baca Juga: Jadi RS Darurat Covid-19 Paripurna, Asrama Haji Donohudan Boyolali Dilengkapi Lab PCR

Masruri mengatakan PPKM darurat dan gerakan Boyolali Minggu di rumah saja diharapkan efektif mengurangi kasus baru virus Corona di Boyolali. Angka penambahan kasus baru positif Corona di Boyolali mengalami penurunan.

Begitu pula dengan bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 yang sudah turun di angka 70-an persen. “Penambahan kasus baru menurun, di bawah 200 [per hari],” terang Masruri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif