Soloraya
Rabu, 6 Juli 2022 - 20:09 WIB

Gerakan Ilmu Kebal Srikaton, Konflik Pribumi dan Eropa Akhir Abad 19

Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, ribuan warga kulit putih Eropa tinggal di Vorstenlanden Surakarta atau Soloraya, yang memunculkan konflik antaretnis antara penduduk Eropa dan Pribumi, salah satunya Gerakan Ilmu Kebal Srikaton.

  Mariyana Ricky P.D   | Solopos.com

SOLOPOS.COM - Keluarga Van Holtke dalam mobil di Delanggoe dekat Surakarta circa 1907. (KITLV)

Solopos.com, SOLO — Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, ribuan warga kulit putih Eropa tinggal di Vorstenlanden Surakarta, yang memunculkan konflik antaretnis antara penduduk Eropa dan Pribumi, salah satunya Gerakan Ilmu Kebal Srikaton. Data dari Regeering Almanak voor Nederlandsch-Indie, 1921, hingga 1921 warga Eropa paling banyak yang tinggal di Solo dengan jumlah 2.000 jiwa, disusul Klaten 1.145 jiwa, Boyolali 408 jiwa, dan Sragen 366 jiwa. 

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif